BERITAALTERNATIF.COM – Ketahanan pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tidak akan terwujud tanpa kolaborasi antara perangkat daerah di lingkungan Pemkab Kukar.
Hal itu disampaikan Plt Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kukar dalam Forum Perangkat Daerah dalam rangka menyusun Rencana Kerja Disketapang Kukar di Hotel Grand Fatma pada Selasa (21/3/2023) siang.
Wiyono menegaskan, forum tersebut bertujuan membangun sinkronisasi terhadap capaian target indikator inti, yang salah satunya berkenaan dengan kemampuan Pemkab menyediakan pangan di Kukar.
Dia menegaskan bahwa penyediaan pangan tidak bisa semata dilakukan oleh Disketapang, tapi harus melalui kerja sama antar dinas, seperti Dinas Pertanian dan Peternakan serta Dinas Perkim Kukar.
Ketahanan pangan, sambung Wiyono, tak bisa dipisahkan dengan luas lahan pertanian di Kukar. Di situlah peran Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar.
Penyediaan air untuk mendorong ketahanan pangan di Kukar, kata dia, merupakan tugas Dinas Perkim Kukar.
“Terhadap desa-desa yang ditetapkan tadi kita harapkan intervensinya berkolaborasi secara bersama dan bersinergi,” ujarnya.
Berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya, sambung dia, sejumlah program yang telah dicanangkan hanya sebatas wacana, namun tak disertai perencanaan dan pelaksanaan yang matang.
“Nah, melalui forum ini kita kolaborasi terhadap persoalan atau indikator desa rawan pangan melalui masing-masing perangkat daerah melakukan kolaborasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” jelasnya.
Dia menekankan bahwa Disketapang Kukar akan memprioritaskan pelaksanaan program pembangunan di 19 desa yang rawan pangan berdasarkan ketetapan pemerintah pusat. Targetnya, ke depan tidak ada lagi desa rawan pangan di Kukar.
Sejumlah desa di Kukar, lanjut Wiyono, tak bisa didorong untuk menyediakan pangan secara mandiri.
Ia mencontohkan Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis.
Desa tersebut tak memiliki lahan persawahan. Pasalnya, wilayah Muara Enggelam berada di atas air.
Dalam kondisi demikian, Disketapang Kukar tak mungkin mendorong penyediaan pangan secara mandiri di desa tersebut.
“Kita enggak mungkin membuat sawah di Muara Enggelam karena di situ air semua,” ucapnya.
Hanya saja, pihaknya akan berusaha memastikan agar pangan bisa terdistribusi dengan baik ke Muara Enggalam.
“Intinya distribusi pangan kepada daerah yang tidak bisa menghasilkan pangan itu harus bisa berjalan lancar,” tegasnya. (adv)
Penulis: Arif Rahmansyah
Editor: Ufqil Mubin