BERITAALTERNATIF.COM – Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Kukar menyalurkan bantuan alat pertanian kepada para petani.
Bantuan ini dalam rangka untuk mengatasi permasalahan yang kerap dhadapi oleh para petani pasca panen padi.
Sekertaris Disketapang Kukar, Ananias menjelaskan bahwa permasalah yang sering terjadi pasca panen itu seperti kurangnya fasilitas penjemuran padi.
Oleh karenanya, pembangunan lantai jemur merupakan solusi yang sangat efektif untuk mengatasi masalah tersebut.
“Banyak petani yang menjemur padi di jalan raya, yang berdampak pada penurunan kualitas dan kerusakan saat proses penggilingan,” ucap dia, Jumat (3/5/2024).
Ia mengungkapkan, pada tahun 2024 ini mereka kembali mengalokasikan anggaran untuk memberikan bantuan kepada para petani itu sebagai upaya untuk meningkatan ketersediaan pangan di Kukar.
Bantuan yang diberikan berupa alat infrastruktur pertanian seperti lumbung padi, lantai jemur, ser Rice Milling Unit (RMU) langsung kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
“Kami mendistribusikan tiga unit lumbung padi, enam unit lantai jemur, dan dua unit RMU,” kata Ananias.
Dia menerangkan, untuk bantuan lantai jemur mereka salurkan ke petani yang ada di Desa Mulawarman Kecamatan Tenggarong Seberang, Desa Sebuntal Kecamatan Marangkayu, Desa Handil Kecamatan Anggana, Kelurahan Sungai Merdeka Kecamatan Samboja dan Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu.
Sementara itu, untuk bantuan lumbung pangan akan didistribusikan di Desa Loa Duri Ulu, Beringin Agung, Samboja, dan Sidomulyo.
Sedangkan untuk Desa Sidomulyo, Kecamatan Tabang itu akan menerima paket lengkap dari lantai jemur, lumbung padi, dan RMU.
“Total alokasi anggaran untuk program ini mencapai sekitar Rp 6 miliar. Dengan rincian Rp 3.6 miliar untuk lumbung, Rp 2,6 miliar untuk lantai jemur, termasuk Rp 470 juta yang digunakan untuk RMU,” beber Ananias.
Untuk tahun 2025, lanjut dia, Disketapang Kukar berencana akan menganggarkan bantuan dengan nilai sekitar Rp 30 miliar untuk pembangunan infrastruktur lebih lanjut guna mendukung ketahanan pangan.
“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kualitas hasil panen serta mengurangi kerugian akibat kurangnya fasilitas pasca panen,” pungkasnya. (adv)
Penulis : Ahmad Rifa’i
Editor: M. As’ari