Kukar, beritaalternatif.com – Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra), Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kutai Kartanegara (DKP Kukar) akan menjadikan Kecamatan Loa Kulu sebagai Kampung Nila.
Kecamatan yang ditetapkan sebagai kawasan minapolitan tersebut akan dijadikan kawasan untuk pengembangan benih mandiri seperti ikan nila dan ikan mas.
Hal ini juga sebagai bagian dari ikhtiar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar dalam menyambut pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru ke sebagian wilayah Kukar dan Penajam Paser Utara (PPU).
Kepala DKP Kukar, Muslik mengungkapkan, sejauh ini Kukar mengalami surplus ikan. Karena itu, ikan yang berasal dari Kukar kerap dikirim ke luar daera.
Meski begitu, kata dia, demi mengantisipasi lonjakan penduduk saat pemerintah pusat memindahkan IKN, pihaknya akan mengembangkan sektor perikanan berbasis kawasan.
“Jadi, nanti ada kawasan mandiri benih, klaster vaname, pengembangan rumput laut dan pengendalian sumber daya ikan,” jelasnya kepada beritaalternatif.com, Rabu (9/2/2022).
Dia menyebutkan, Kukar akan memiliki dua sumber produksi ikan, yang meliputi ikan tangkap di sungai, terutama di daerah hulu, dan daerah pantai seperti Kecamatan Samboja dan Kecamatan Muara Badak.
Dalam mengembangkan sektor perikanan, pihaknya memiliki program Nelayanku Hebat, Nelayanku Kuat dan Nelayanku Idaman. Lewat sejumlah program tersebut, Muslik mengaku akan memfasilitasi sarana dan prasarana, serta fasilitas penunjang untuk mengembangkan sektor perikanan.
“Dalam lima tahun ke depan targetnya tujuh ribu nelayan yang ada di pesisir akan kita fasilitasi. Seperti PPI, kita akan bangun di Samboja dan Muara Badak,” ungkapnya.
Melalui program berbasis kawasan untuk menunjang kebutuhan ikan di IKN, Muslik mengaku akan fokus mengembangkan udang, rumput laut, dan food and state di wilayah pesisir.
Sementara di Loa Kulu dan wilayah hulu, selain memaksimalkan produksi ikan tangkap, DKP Kukar juga akan memanfaatkan ikan lokal dan keramba.
“Kita akan dorong produksi kita dengan memfasilitasi nelayan, termasuk pembinaan, pengelolaan dan pemasaran. Karena itu juga penting,” katanya.
Dia juga akan mengembangkan sektor perikanan di Kukar dengan cara membangun kerja sama berkelanjutan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
“Saya pikir kementerian juga akan melihat potensi itu,” ujar Muslik.
Kerja sama tersebut, lanjut dia, juga akan diarahkan untuk mengembangkan balai-balai perikanan demi meningkatkan produksi ikan di Kukar. Hal ini merupakan bagian dari program pengentasan kemiskinan yang dicanangkan Bupati Kukar, Edi Damansyah.
Ia menyebutkan, Bupati Edi berencana meningkatkan produksi dan membuka akses pasar untuk 25 ribu nelayan dan pembudidaya ikan di Kukar.
“Kita dorong masyarakat untuk melakukan persiapan. Jangan sampai kebutuhan ikan kita datangkan dari luar. Saat ini ancaman itu juga ada,” pungkasnya. (*)
Penulis: Arif Rahmansyah