BERITAALTERNATIF.COM – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kukar yang telah menggelar kegiatan seni pertunjukan dengan mengusung tema tentang kesadaran masyarakat mengenai sampah.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kukar, Irawan mengatakan kegiatan Ekspresi Idaman Budaya Tradisional Kutai Kartanegara (EKU) ini menjadi momentum untuk membangkitkan ingatan masyarakat Kukar kembali untuk menciptakan Kota Tenggarong bersih.
“Event ini membangkitkan pola budaya sampah yang memang dari dulu mungkin sedikit menghilang,” ucapnya saat ditemui di Kantor DLHK Kukar, Selasa (5/12/2023).
DLHK menyambut baik dan sangat mengapresiasi kegiatan EKU karena sebagai bentuk dukungan terhadap visi misi Bupati Kukar, Edi Damansyah, yakni “Mewujudkan Masyarakat Kutai kartanegara yang Sejatera dan Berbahagia” dan misi “Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan”.
Irawan mengatakan kegiatan EKU ini menjadi salah satu upaya dalam menyadarkan stakeholder tentang perannya dalam permasalahan sampah yang ada di Kukar, tidak hanya tanggung jawab DLHK.
“Nggak mungkin pemerintah bisa melakukan pengelolaan sampah tanpa ada dukungan dari semua pihak, makanya program ini bagus mengusung masalah bersih dari sampah,” ujarnya.
Ia mengungkapkan dari banyaknya kegiatan yang digelar di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, kegiatan EKU ini merupakan kegiatan pertama yang melibatkan DLHK pada rangkaian kegiatan dengan menjadi salah satu narasumber pada talkshow.
“Kalau kerja sama dengan kegiatan lain itu sih kita kerja sama, tapi ketika pasca kegiatan kita membersikan tempat ketika selesai acara. Berbeda dengan kegiatan ini DLHK dilibatkan untuk berbicara pada talkshow yang mengangkat tema sampah ini,” ungkap Irawan.
Untuk itu, ia berharap ke depannya untuk para penggelar kegiatan ada koordinasi dari awal bersama DLHK Kukar untuk menanamkan kesadaran bersama mengenai sampah itu bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan saja.
“Sebagai masukan itu ada konsep dari setiap panitia untuk sebagaimana yang terlibat. Jangan sampai ketika selesai kegiatan petugas kebersihan pusing besoknya. Hal-hal seperti itu harusnya berubah,” pungkasnya. (nf/nsa)