Samarinda, beritaalternatif.com – Pada Senin (26/7/2021) siang, DPW Ahlulbait Indonesia Kalimantan Timur (ABI Kaltim) menyambangi kantor Kesbangpol Kaltim. Kunjungan ini dalam rangka serah terima Surat Keterangan Pemberitahuan Keberadaan Organisasi oleh Kesbangpol ke DPW ABI Kaltim dan penyerahan buku Manifesto ABI, serta laporan kegiatan DPW ABI Kaltim kepada Kesbangpol Kaltim.
Sayid Thoriq Assegaff selaku Ketua DPW ABI Kaltim menyampaikan, organisasi yang dipimpinnya adalah ormas keagamaan yang menaungi komunitas pecinta Ahlulbait Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai penganut mazhab Islam Syiah.
Diketahui, beberapa tahun belakangan ini, seiring meningkatnya eskalasi politik di Timur Tengah, khususnya konflik bersenjata di Suriah yang berhulu dari perseteruan dominasi kekuatan antara Iran dan Israel yang dibekingi Amerika dan sekutu Arabnya, berimbas pada komunitas yang kebetulan bermazhab sama dengan mayoritas penduduk Iran tersebut.
Serangan, tuduhan, fitnah, dan berita hoaks mulai mendera secara intens sejak revolusi Iran tahun 1979. Hal ini telah mengubah afiliasi politik Iran dari sekutu Amerika dan Israel menjadi musuh utamanya.
“Tetapi serangan, fitnah, dan bahkan persekusi lebih masif, terstruktur, dan sistematis terjadi di medio akhir 90-an seiring dibukanya keran kebebasan pasca reformasi,” ungkap Sayid Thoriq.
Hal inilah salah satunya yang melatari berdirinya ormas Ahlulbait Indonesia. Semangatnya sebagai wadah memperjuangkan hak-hak sipil dan asasi komunitas sebagai warga negara yang sesuai dengan konstitusi bangsa dan negara Republik Indonesia.
Terkait informasi yang berkembang bahwa aliran Syiah adalah aliran keras, Sayid Thoriq mengatakan, hal ini adalah opini yang sengaja dihembuskan kelompok radikal untuk menciptakan musuh imajiner guna mengecoh pemerintah terhadap bahaya laten intoleransi, radikalis, dan teroris yang sejatinya memendam cita-cita mengganti ideologi bangsa Indonesia dan anti Pancasila.
Dalam kesempatan itu, diserahkan pula buku Manifesto ABI. Buku ini adalah etalase dari wajah, keyakinan, ideologi dan tujuan ormas Ahlulbait Indonesia. Harapannya buku ini bisa menjawab semua tuduhan palsu terhadap komunitas Syiah Indonesia.
Habib Thoriq, sapaan akrabnya, menambahkan, “Harapannya dengan adanya pertemuan ini, jika pihak pemerintah menerima berita yang miring terkait aktivitas Syiah, bisa langsung mengonfirmasi kami sebagai wadah resmi komunitas agar bisa mendapatkan jawaban yang berimbang dan langsung dari sumbernya.”
Pertemuan ini disambut oleh Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Timur, Sidik SE.,M.Si. Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan DPW ABI Kaltim. Selain itu, ia berterima kasih atas pencerahan dan informasi yang disampaikan perwakilan DPW ABI Kaltim.
Sidik mengatakan, DPW ABI telah memenuhi syarat dari pemerintah untuk melaporkan keberadaan organisasi dan kegiatan organisasi ABI Kaltim. “Kami akan memfilter informasi-informasi yang berkembang melalui sumbernya langsung, baik itu terkait ABI maupun organisasi lainnya,” ucap Sidik.
Dia juga berpesan, “Kita semua sudah mengetahui bahwa negara kita ini multi agama dan keyakinan, agar bisa bersama-sama membangun bangsa.”
Sementara itu, Ismed Indah SE.,M.Si selaku Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama, dan Organisasi Kemasyarakatan, meminta setiap pengurus ormas di Kaltim melaporkan kegiatan organisasinya.
“Kita juga perlu laporan dari ormas-ormas, termasuk ormas Ahlulbait Indonesia, agar perkembangan organisasi bisa dipantau bersama,” katanya dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan tetap mematuhi protokol kesehatan tersebut. (fz)