BERITAALTERNATIF.COM – Ketua DPW GAGAK Bersatu Kukar, Apriadi menyoroti kinerja Pemkab Kukar atas musibah kebakaran yang terjadi di Muara Kaman Ulu beberapa waktu lalu.
Ia menilai, kebakaran yang menghanguskan 19 rumah itu lantaran kurangnya antisipasi dan perhatian Pemkab atas peristiwa yang bisa terjadi kapan pun itu.
“Kenapa kami berani bilang seperti itu, karena tidak adanya sarana prasarana pemadam kebakaran yang siap sedia di setiap kecamatan dan desa di Kukar,” kata Apri, Minggu (10/9/2023).
Pada saat kebakaran itu, ia mendapati kabar bahwa mobil pemadam kebakaran yang dihibahkan oleh Pemkab kepada pemerintah Kecamatan Muara Kaman didorong warga sampai ke lokasi kebakaran lantaran tidak pernah diurus.
Apri pun merasa miris dengan kabar tersebut. Alasannya, Silpa APBD Kukar yang sangat besar ini tidak dimanfaatkan oleh pemerintah untuk melakukan pengadaan unit pemadam baru di setiap kecamatan maupun desa untuk mengantisipasi kebakaran.
Selain itu, ia juga menyoroti Bupati Edi yang melaksanakan kunjungan kepada para korban kebakaran dengan membawa beberapa bantuan bahan sembako dan lainnya.
“Padahal harapan kita sebagai masyarakat, bantuan Pemkab sangat diharapkan sebab dana untuk mengatasi bencana cukup besar di anggarkan, tapi sampai detik ini belum ada statement itu keluar dari Pemkab,” ujar Apri.
“Tentu dalam hal ini kita berani menganggap Bupati Kukar gagal untuk mengantisipasi bencana ataupun hal-hal semacam itu,” tambahnya.
Lulusan magister administrasi publik Unikarta itu juga menyinggung soal kebijakan Pemkab Kukar yang hanya mengutamakan progam yang berdampak pada naiknya elektabilitas.
Ia mencontohkan terkait kebijakan Rp 50 juta per RT. Hal itu kata dia tidak memberikan dampak yang signifikan bagi perubahan daerah. Hanya saja tetap dijalankan lantaran mendatangkan keuntungan secara politik.
“Sementara pengadaan mobil pemadam kebakaran inikan tidak berdampak langsung secara politik sehingga kurang diperhatikan,” pungkasnya. (rh/fb)