BERITAALTERNATIF.COM – Anggota Komisi III DPRD Kukar Ahmad Yani menanggapi positif rencana Pemkab Kukar membangun jembatan transportasi penghubung Pulau Kumala.
Bahkan, dia menegaskan bahwa pembangunan jembatan transportasi sebagai penghubung Pulau Kumala mesti diwujudkan oleh Pemkab Kukar.
Yani mengaku telah bertemu dengan perwakilan Pemkab Kukar, salah satunya Dinas Pekerjaan Umum Kukar, untuk membahas pembangunan jembatan ke obyek wisata tersebut.
Sebagai destinasi wisata andalan Kukar, Yani berharap rencana pembangunan jembatan tersebut tidak hanya sebatas wacana.
Menurut dia, akses menuju Pulau Kumala yang cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki akan membuat wisatawan enggan mengunjungi pulau tersebut.
Apalagi di tengah kemajuan teknologi transportasi saat ini, sambung dia, banyak orang yang tak mau berkunjung ke obyek wisata yang sulit diakses menggunakan kendaraan.
“Problem ini harus dicarikan solusinya. Solusinya itu adalah bagaimana ada jembatan yang menembus ke Pulau Kumala dan keluar lagi menuju Tenggarong Seberang,” ujar Yani, Kamis (16/3/2023) siang.
“Makanya penting minimal akses ke sana dulu. Kalau orang jalan kaki kan jadi soal. Mana ada orang sekarang pergi wisata jalan kaki,” lanjutnya.
Yani mengaku optimis Pulau Kumala akan menjadi ikon Kukar bila akses dan fasilitas di dalamnya dibangun sebagaimana destinasi wisata pada umumnya.
Karena itu, sebagai wakil rakyat ia mendukung dan mengapresiasi langkah Pemkab Kukar yang ingin mengembangkan Pulau Kumala.
“Bangun wisata minimal jalannya dulu sambil menunggu perlengkapan fasilitas. Jadi, harus beriringan pembangunannya,” pungkas Yani.
Sebelumnya, Pemkab Kukar berencana membangun jembatan transportasi untuk kendaraan roda dua dan empat menuju Pulau Kumala. Rencana tersebut akan diwujudkan pada tahun 2024.
Rencana itu disampaikan oleh Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin. Pembangunan jembatan ini sebagai respons atas sikap sejumlah investor yang memutuskan tak mau berinvestasi di pulau tersebut.
Menurut Rendi, para investor itu tak mau berinvestasi di Pulau Kumala karena obyek wisata tersebut tidak memiliki jembatan transportasi.
Selain itu, ketiadaan jembatan transportasi menyulitkan para pengunjung untuk mengakses Pulau Kumala. Pasalnya, dengan menggunakan Jembatan Repo-Repo, mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk bisa sampai ke Pulau Kumala. (*)
Penulis: Arif Rahmansyah
Editor: Ufqil Mubin