BERITAALTERNATIF.COM – Mantan PM Israel Ehud Olmert dalam wawancara dengan Kanal 4 Inggris mengkritik pedas pengesahan draf penghapusan Pasal Irasionalitas di Parlemen Israel.
Pada Senin sore, di tengah protes keras partai-partai oposisi dan demo besar-besaran warga Tanah Pendudukan, Knesset telah mengesahkan sebuah draf yang menghapus Pasal Irasionalitas. Penghapusan pasal ini praktis akan melemahkan wewenang Mahkamah Agung Israel.
Prinsip Irasionalitas memberi wewenang kepada Mahkamah Agung Israel untuk membatalkan segala keputusan Badan-badan lain jika dianggap tidak masuk akal.
Namun setelah pengesahan draf ini, Badan Yudikatif tidak bisa lagi membatalkan keputusan-keputusan Badan Eksekutif dan Legislatif. Di pihak lain, kekuatan dan wewenang Kabinet pimpinan Benyamin Netanyahu akan semakin bertambah.
Dilaporkan Fars, harian al-Arabi al-Jadid mengutip dari Kanal 4 Inggris bahwa Olmert mengatakan, “Ada sebuah ancaman sangat serius yang belum pernah terjadi sebelum ini. Kami berada di jalur perang saudara.”
Saat ditanya apa yang ia maksud dengan perang saudara, Olmert menjawab, “Ya, maksud saya adalah pemberontakan sipil dengan semua dampak potensialnya bagi stabilitas Israel dan kekuatan kinerja Kabinet, serta penentangan sejumlah besar penduduk Israel terhadap Kabinet yang dianggap ilegal oleh sebagian besar rakyat.”
“Kabinet telah memutuskan untuk mengancam tiang-tiang demokrasi Israel. Ini bukan sesuatu yang bisa kami terima atau bisa kami tanggung,” lanjutnya.
Sebelum ini, mantan Menteri Perang Israel Benny Gantz juga telah memperingatkan potensi terjadi perang saudara jika proyek reformasi yudisial disahkan.
Pada Senin lalu, kota-kota penting di Tanah Pendudukan menjadi ajang kerusuhan dan demo besar-besaran, menyusul pengesahan draf tersebut oleh Knesset.
Draf ini disahkan dengan 64 suara, yang semuanya merupakan anggota Aliansi Kabinet. Namun di lain pihak, kubu oposisi melakukan walk out sebagai bentuk protes. (*)
Sumber: Poros Perlawanan