BERITAALTERNATIF.COM – Ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut bahwa perkembangan itu dapat dilihat dari berbagai macam produk keuangan berbasis syariah yang bisa dinikmati masyarakat, mulai dari obligasi syariah, pembiayaan usaha berbasis syariah, hingga asuransi syariah.
Selain itu, perkembangan tersebut ditandai dengan peningkatan aset lembaga keuangan syariah.
“Aset pasar modal syariah mencapai hampir 20 persen dari total aset pasar modal nasional,” kata dia seperti dilansir Tempo, Rabu (4/9/2024).
Ia menyebut ekonomi dan keuangan syariah dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Pasalnya, ekonomi dan keuangan syariah memiliki prinsip-prinsip yang mengedepankan keadilan dan pemerataan, kesejahteraan, serta dapat diterima semua kalangan.
Oleh karena itu, pemerintah terus memacu perkembangan ekonomi syariah melalui penguatan infrastruktur dan ekosistem.
Dia mengatakan, program ekonomi syariah tidak hanya bergulir di tingkat pusat tetapi daerah.
Pemerintah juga mengembangkan fokusnya terhadap sektor ekonomi ini sejak tahun 2020.
Pengembangan ekonomi syariah yang semula hanya difokuskan pada sektor keuangan itu dibagi menjadi empat fokus yang terdiri dari industri keuangan, industri halal, dana sosial syariah, serta pengembangan bisnis dan pengembangan pengusaha syariah.
“Ekonomi dan keuangan syariah menjadi arus baru pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Ma’ruf.
Dia menerangkan bahwa pemerintah harus terus memastikan serta mengawal keberlanjutan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan pengintegrasian dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2024-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 sebagai program utama dalam tranformasi ekonomi berbasis produktivitas.
Ma’ruf berharap itu dapat menjadi landasan kuat bagi keberlanjutan ekonomi dan keuangan syariah pada pemerintahan presiden terpilih periode 2024-2029.
Ia menilai masa depan ekonomi dan keuangan syariah cukup menjanjikan dalam memperbesar kapasitas nasional.
Dia memperkirakan pada 2030, kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB nasional bisa mencapai US$ 10 miliar atau setara 1,5 persen PDB nasional.
“Ekonomi syariah di masa depan akan semakin kencang seiring perkembangan digitalisasi dan selaras dengan konsep ekonomi hijau yang mengutamakan keberlanjutan dan kelestarian lingkungan,” pungkasnya. (*)
Editor: M. As’ari