Search
Search
Close this search box.

Elat Sapi Ibu Herlinda, Jajanan Khas Kutai

Produk kue Elat Sapi Ibu Herlinda. (Berita Alternatif/Hanna)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Elat Sapi merupakan salah satu jajanan khas masyarakat Kutai.

Makanan tradisional Kutai yang berbahan dasar gula merah ini sangat mudah ditemukan di seluruh wilayah Kabupaten Kukar, tidak terkecuali di Kota Raja.

Salah satu pelaku usaha yang menjajakkan kue tersebut warga asal Tenggarong, Herlinda Yani (46).

Meskipun kue itu bisa ditemukan di banyak tempat, saat ini ia masih terus konsisten untuk terus memproduksi Elat Sapi.

Usaha yang menggunakan nama Kue Elat Sapi Ibu Herlinda tersebut telah dimulai sejak 2018. Saat ini, usaha ini terus eksis selama bertahun-tahun.

Dia mengaku usaha kue Elat Sapi ini dijalankan untuk mengisi waktu produktif setelah berhenti dari pekerjaannya.

“Sudah lama dari terakhir bekerja. Jadi inisiatif untuk buka bisnis,” ucap Herlinda kepada awak media Berita Alternatif, Kamis (25/07/2024).

Elat Sapi dijualnya karena dia memiliki resep kue tersebut yang diwariskan secara turun-temurun.

Herlinda pun mengetahui dengan baik cara membuat jajanan tradisional Kutai itu.

Saat memulai bisnis tersebut, dia harus mengeluarkan modal yang cukup besar untuk membeli alat produksi berupa oven tangkring seharga Rp 3 juta.

“Karena resepnya turun-temurun, jadi saya mau orang lain merasakan juga. Karena pasti berbeda dengan elat sapi lain,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa Elat Sapi Ibu Herlinda berbeda dengan produk lain dari segi bahan bakunya.

Herlinda menggunakan 100 persen gula merah asli tanpa tambahan gula putih atau perasa, sehingga rasa yang dihasilkannya bisa lebih pekat dan padat.

Dia menyebut bahwa produk Elat Sapi Ibu Herlinda hanya dijual di beberapa toko Tenggarong. Ia tidak melakukan produksi setiap hari.

Salah satu toko yang menjual produknya adalah Annis Mart yang berlokasi di Kelurahan Timbau.

“Dijual di beberapa toko aja. Kalau habis, baru bikin (produksi) lagi,” terangnya.

Saat ini, Herlinda belum berpikir untuk membuka toko secara mandiri ataupun memperluas skala produksi.

Pasalnya, tujuan usaha ini tak semata meraup untung besar. Ia lebih nyaman dengan skala usahanya saat ini.

Terlebih, usaha ini belum memakai jasa karyawan. “Karena saya masih sendiri juga. Jadi, belum kepikiran untuk bikin toko sendiri,” tutupnya. (adv)

Penulis: Hanna

Editor: M. As’ari

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements

BERITA ALTERNATIF

POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA