BERITAALTERNATIF.COM – Direktur Searchi Borneo Indonesia (SBI) sekaligus dosen Fisipol Universitas Kutai Kartanegara Martain menyebut elektabilitas pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Kaltim Isran-Hadi mengalami penurunan signifikan.
Dia menjelaskan bahwa survei yang menggunakan metode multistage random sampling tersebut menyebutkan elektabilitas Isran-Hadi turun 7 persen dibanding bulan Agustus lalu.
Berdasarkan hasil survei SBI pada 25-27 Oktober 2024, Isran-Hadi memiliki elektabilitas 36,79 persen. Lebih tinggi dibandingkan pasangan Rudy Mas’ud dan Seno Aji yang memperoleh 29,64 persen.
Kata Martain, sekitar 5 persen elektabilitas Isran-Hadi sebelumnya kini masuk dalam kategori responden yang menyatakan masih ragu-ragu dalam memilih di Pilgub Kaltim 2024.
Ia membenarkan bahwa sekitar 2 persen dukungan terhadap paslon tersebut berpindah kepada pasangan Rudy-Seno.
Hal ini ditengarai banyak faktor. Menurutnya, penurunan dukungan terhadap paslon tersebut disebabkan gaya komunikasi Isran yang dinilainya tidak disukai oleh sebagian besar masyarakat.
“Psikologi dari pemilih kita rupanya tidak begitu menyukai teknik dari paslon Isran-Hadi yang menyerang pribadi. Kasusnya sama kayak debat Pilpres kemarin, di mana Prabowo terlihat ingin dipermalukan oleh paslon 01 dan 03,” ungkap Martain saat diwawancarai oleh awak media Berita Alternatif pada Selasa (5/11/2024).
Pemilih Kukar yang rata-rata diisi oleh golongan berpendidikan rendah berefek pada kecenderungan mereka untuk tidak “neko-neko” dalam memilih pemimpin, sehingga drama Isran-Hadi saat debat paslon sebelumnya kemungkinan besar menjadi senjata makan tuan bagi paslon tersebut.
Ia pun memprediksi peluang Rudy-Seno untuk memenangkan kompetisi Pilgub 2024 masih terbuka lebar, sebab dukungan warga Kukar yang merosot terhadap Isran-Hadi bisa dijadikan celah bagi Rudy-Seno untuk menggeser posisi petahana, khususnya dalam mengambil simpati 33,57 persen responden yang menyatakan ragu-ragu dalam survei ini.
“Kita ketahui untuk di Kukar sendiri sebagian besar suara masih berpihak kepada Isran-Hadi, namun di Balikpapan Rudy-Seno unggul, sebab nama kakaknya merupakan sosok cukup terpandang di sana. Sekarang bagaimana strategi kedua paslon untuk mengambil mayoritas dukungan dari masyarakat Samarinda,” jelasnya.
Namun, selama meninjau beberapa bursa Pilgub sebelumnya, Kukar sering kali menjadi faktor penentu kemenangan setiap paslon dalam memenangkan kompetisi Pilgub Kaltim.
Selain itu, menurutnya, metode yang digunakan paslon dalam berkampanye akan sangat berdampak pada hasil akhir yang akan diterima paslon.
Meski demikian, kata Martain, masalah tersebut dapat segera teratasi apabila setiap paslon bersikukuh untuk memanfaatkan kekuatan finansial mereka dengan cara memainkan politik transaksional.
Menurutnya, pengaruh politik uang masih teramat kuat dalam mempengaruhi sikap masyarakat dalam menentukan pilihan di bilik suara.
“Karena pemilih kita itu masih terjebak pada budaya politik transaksional. Itu sudah tidak bisa dipungkiri,” tutupnya. (*)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: Ufqil Mubin