BERITAALTERNATIF.COM – Selama dua pekan terakhir, warga Kecamatan Tenggarong dan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menghadapi kelangkaan elpiji 3 kg.
Kondisi ini membuat masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah, merasa tercekik.
Warga juga mengaku heran dengan fenomena kelangkaan elpiji 3 kg. Pasalnya, kelangkaan salah satu kebutuhan pokok masyarakat ini mestinya tidak terjadi di daerah kaya sumber daya alam seperti Kukar.
Salah satu penjual tabung gas di Jalan Selendreng Kota Tenggarong yang tak ingin disebutkan namanya mengaku sudah sebulan terakhir ini ia tidak mendapatkan elpiji 3 kg dari distributor.
Padahal, biasanya dia mendapatkan suplai elpiji dari distributor hampir setiap minggu. Dalam sekali pengantaran, ia menerima 100 tabung.
Sebelumnya, dia menjual elpiji 3 kg dengan harga Rp 25 ribu hingga Rp 27 ribu per tabung.
Saat ini, ia mengaku tak mengetahui harga jual elpiji tersebut.
Musabab kelangkaan gas 3 kg juga tak diketahuinya. “Saya kurang tahu sumber kelangkaannya,” ungkap dia, Senin (3/7/2023).
Akibat kelangkaan elpiji 3 kg, ia mengaku hanya menjual tabung gas berukuran 5,5 kg dan 12 kg.
Tabung gas berukuran 5,5 kg dijualnya seharga Rp 400 ribu. Isi ulangnya seharga Rp 120 ribu. Sementara tabung 12 kg dibanderol dengan harga Rp 600 ribu. Biaya isi ulangnya seharga Rp 235 ribu.
“Seminggu ini sudah enam tabung yang terjual. Mungkin sebagian terpaksa membelinya,” ujar dia.
Semenjak elpiji 3 kg mengalami kelangkaan, ia mengaku pendapatannya berkurang drastis.
Dia pun berharap Pemerintah Kabupaten Kukar segera menyelesaikan masalah tersebut.
“Harapannya bisa normal lagi agar kami bisa jual lagi, karena hanya ini jualan kami,” pungkasnya. (rh/fb)