BERITAALTERNATIF.COM – Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Yosep Udau merespons kebutuhan mendesak dari warga sejumlah desa di Kecamatan Bengalon yang hingga kini belum terakses layanan air bersih PDAM.
Kata dia, pembangunan embung-embung sebagai tempat penampungan air bersih dan menjadi alternatif jika terjadi kondisi darurat seperti kebakaran dan kekeringan akibat kemarau.
Ia mengatakan, ketersediaan air yang cukup sangat penting, terutama saat terjadi keadaan darurat seperti kekeringan ataupun kebakaran.
Menurutnya, embung air di desa-desa ini bukan hanya untuk kebutuhan sehari-hari tetapi juga sebagai langkah antisipatif yang sangat diperlukan di daerah yang minim akses terhadap air bersih.
“Saat sosialisasi di Bengalon kemarin, kami melihat betapa pentingnya memiliki penampungan air di desa-desa. Ini bukan hanya soal akses air bersih, tapi juga kesiapan menghadapi bencana seperti kebakaran,” ujarnya sebagaimana dilansir dari Suara Kutim pada Selasa (20/8/2024).
Ia menjelaskan bahwa kebaradaan penampungan air berupa embung membuat masyarakat dapat lebih siap menghadapi situasi darurat berupa kebakaran.
“Jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran, air sudah tersedia, dan penampungan air ini akan sangat efektif sebagai langkah siaga, terutama jika pos pemadam kebakaran jauh dari lokasi kejadian,” tambahnya.
Yosep mengakui bahwa masih banyak desa di Kutim yang belum memiliki akses air bersih dari PDAM. Oleh karena itu, embung dianggap sebagai solusi sementara sekaligus menjadi langkah awal untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di daerah tersebut.
“Di banyak desa, belum tentu semua sudah terjangkau oleh PDAM. Embung ini adalah solusi sementara yang bisa kita andalkan, terutama untuk keadaan darurat,” jelasnya.
Inisiatif ini, menurut dia, merupakan bagian dari komitmennya untuk terus memperjuangkan kesejahteraan dan keamanan masyarakat di wilayah Kutim, khususnya di Bengalon yang sering kali menghadapi tantangan besar dalam hal ketersediaan air bersih.
Dengan pembangunan embung, ia optimis bahwa kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana kebakaran akan meningkat, sehingga dapat meminimalkan potensi kerusakan yang ditimbulkannya.
“Langkah ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Saya berharap dengan adanya penampungan air, kita semua bisa lebih siap dan tangguh dalam menghadapi tantangan di masa mendatang,” tutupnya. (adv)
Editor: Ufqil Mubin