BERITAALTERNATIF.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara (Kukar) mengungkapkan penyebaran sulfur dioksida atau gas SO2 yang diakibatkan dari erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara tidak sampai berdampak di Kukar.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kukar Edy Haryadi menegaskan bahwa belum ada keterangan yang resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda, terkait penyebaran dari erupsi Gunung Ruang tersebut.
“Kami juga masih menunggu konfirmasi dari pihak BMKG untuk mengetahui lebih lanjut jika ada perubahan, apakah menyebar sampai ke Kalimantan Timur (Kaltim) atau tidak,” tutur Edy, baru-baru ini.
Pihaknya, kata dia, akan terus memantau perkembangan dari penyebaran erupsi, karena perubahan alam saat ini tidak bisa diprediksi.
“Sifat angin jangankan satu jam, per menit saja berubah, Insyaallah untuk di Kaltim sendiri masih relatif aman,” ujarnya.
Karena, sebut Edy, bukan hanya sulfur dioksida yang ditakutkan tetapi ada yang sama bahayanya dengan SO2.
Ketika SO2 bercampur dengan oksigen maka menjadi senyawa kimia yang sangat beracun serta vartikel-vartikel dari abu tersebut bisa menganggu penerbangan.
“Vartikel abunya itu sangat mengganggu penerbang, kalau masuk ke mesin bisa merusak pesawat, makanya pihak bandara diharuskan untuk tidak melakukan penerbangan,” imbuhnya.
Menurut dia, untuk mengantisipasi penyebaran dari sulfur dioksida, pemerintah harus membuat rekayasa cuaca. Hanya, lanjut dia, cara tersebut yang bisa mencegah SO2 tidak menyebar sampai ke Kaltim.
“Cuma pembuatan rekayasa cuaca ini, biayanya sangat besar,” tuturnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat baik yang sudah terdampak maupun belum dari penyebaran sulfur dioksida untuk tetap tenang dan waspada menyikapi sebaran dari erupsi Gunung Ruang, serta memakai masker ketika keluar rumah.
“Karena pada jumlah tertentu abu yang kita hirup melalui pernapasan bisa menjadi racun yang membahayakan bagi tubuh kita,” pungkasnya. (adv)
Penulis : Ahmad Rifa’i
Editor : Nsa