BERITAALTERNATIF.COM – Kemunculan sebuah kelompok bernama “Brigade Yerikho” di Tanah Pendudukan telah mengejutkan bukan hanya orang-orang Israel, tapi juga warga Palestina, sebab kota Yerikho dan kamp pengungsi Aqbat Jabr yang ada di sana termasuk salah satu kawasan Tepi Barat yang paling tenang.
Dikutip Fars dari al-Quds al-Arabi, penulis dan analis Palestina, Sari Arrabi mengutarakan pandangannya tentang kemunculan Brigade Yerikho di kawasan yang sangat jarang menyaksikan bentrokan warga dengan Tentara Israel.
Kata dia, tempat ini praktis tidak bisa diprediksi, mengingat latar belakang sejarah Yerikho dalam perjuangan rakyat Palestina tidak terlalu lama dibandingkan kawasan-kawasan lain. Ada sejumlah alasan logis untuk itu. Di antaranya adalah sedikitnya populasi di Yerikho.
“Dari sisi geografis dan populasi, kawasan ini juga terpisah dari kawasan-kawasan lain di Tepi Barat. Yerikho tidak memiliki hubungan geografis yang bisa membantunya untuk membentuk pusat perlawanan,” papar Arrabi.
Saat ditanya apakah faksi-faksi Perlawanan Palestina, termasuk Hamas, telah menjalankan strategi baru untuk menghadapi Israel di Tepi Barat atau tidak, Arrabi menjawab bahwa Palestina menyaksikan sebuah tahap baru perlawanan.
Hal ini bukan sebuah strategi baru. Bisa dikatakan bahwa Hamas menjalankan strategi untuk mendukung segala bentuk perlawanan di Tepi Barat.
Hamas juga tidak terburu-buru atau bersaing untuk mengaku bertanggung jawab atas para syahid atau dilakukannya sebuah operasi. “Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah kondisi nasional trans-partai yang menyeluruh,” jelasnya.
Al-Quds al-Arabi menulis, kemunculan faksi bersenjata Hamas di Yerikho telah memunculkan perdebatan di Tanah Pendudukan dan membuat terkejut biro-biro keamanan Rezim Zionis.
Harian Haaretz memberitakan, Kemunculan brigade bersenjata terkait Hamas di Yerikho di timur Tepi Barat bukan hanya mengagetkan Israel dan aparat keamanannya saja, tapi juga para petinggi Otoritas Nasional Palestina (PNA) beserta perangkat-perangkat keamanannya.
Menurut Haaretz, hal ini mengejutkan sebab Yerikho adalah sebuah kota wisata dan berbeda dengan kota-kota lain di Tepi Barat seperti Nablus dan Jenin. Kota ini jarang menjadi ajang konfrontasi atau menjadi saksi kemunculan infrastruktur (Faksi Perlawanan) yang terorganisasi. (*)
Sumber: Poros Perlawanan