Kukar, beritaalternatif.com – Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Sundari berharap Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Faperta mampu memberikan pemikiran dan sumbangsih besar untuk Faperta.
Sundari mengatakan, alumni adalah aset dan kekuatan yang dimiliki Faperta. Karenanya, ia berkomitmen untuk membangun kerja sama dengan alumni, mahasiswa dan Ormawa.
“Tersebarnya alumni kita di berbagai lini itu sangat mungkin untuk membantu akreditasi Faperta,” ujar Sundari, Sabtu (5/3/2022) pagi.
Sebagai Dekan, dia dan jajarannya di Faperta akan membawa fakultas tersebut untuk terus berbenah. Karenanya, visi untuk menguatkan kompetensi dan enterpreneurship akan diwujudkan.
“Kalau dulu hanya sebatas wacana, tapi hari ini harus ada wujudnya,” tutur dia.
Dalam mengembangkan merdeka belajar, kampus merdeka, Faperta akan menyiapkan kurikulumnya. Sundari akan berbagi peran dengan alumni, Ormawa dan fakultas agar konsep tersebut bisa diwujudkan.
“Akreditasi tidak bisa dilimpahkan hanya kepada fakultas, tapi berbagi peran. Peran alumni seperti apa dan fakultas seperti apa,” terangnya.
Sundari mencontohkan kampus besar seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) yang alumninya mempunyai badan usaha tersendiri. Kata dia, badan usaha tersebut bertujuan untuk mendukung program merdeka belajar dan kampus merdeka, salah satunya mahasiswa melakukan magang di badan usaha alumni.
Dia mengaku memiliki beberapa program yang terkait IKA Faperta. Langkahnya, mempromosikan fakultas kepada masyarakat.
“Hari ini kalau kita berbicara alumni, banyak yang sudah sukses. Ini memungkinkan sebagai bentuk promosi,” tuturnya.
Sundari mengaku, akreditasi B yang disandang Faperta adalah bagian dari kerja keras dan dukungan dari alumni. Dengan meningkatnya akreditasi, ia juga mengaku pihaknya dituntut untuk bekerja lebih baik lagi dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
“Alumni Faperta sudah banyak tersebar di berbagai sektor, dari pengusaha, ASN, politikus dan lain-lain. Kita coba membuat bagaimana peran alumni ini tidak hanya sebatas informasi lowongan pekerjaan, tapi bagaimana ini bisa menjadi benang merah antara fakultas dalam hal ini SDM-nya. Bagaimana tersambung dengan dunia kerja,” sebutnya.
Ia juga mengatakan, saat ini Faperta mempunyai aset yang pengelolaannya masih bergantung bantuan orang lain. Aset tersebut, lanjut Sundari, akan digunakan sendiri. Pihaknya akan berkolaborasi dengan alumni agar dapat mengelolanya secara profesional.
“Terus terang kalau kami sendiri yang mengelola itu tidak sanggup dan bagaimana aset itu bisa kita maksimalkan. Besar harapannya dengan adanya IKA Faperta ini, dengan berbagi peran akreditasi akan semakin lebih baik lagi ke depannya,” ucap dia.
“Hari ini semua bekerja untuk akreditasi, karena kalau terjadi penurunan akreditasi, maka kita akan sama-sama merasakan (dampak negatifnya),” pungkas Sundari. (*)
Penulis: M. As’ari