Oleh: Ibrahim Amini*
Islam juga sangat menaruh perhatian kepada dua masalah ini: masalah pemberian makan janin dari makanan ibu dan pengaruh makanan yang dikonsumsi ibu hamil pada pertumbuhan janin yang ada dalam kandungannya. Berikut ini hadis-hadis yang mengisyaratkan akan hal itu:
Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Makanan janin tersedia dari makanan yang dimakan ibunya, secara perlahan-lahan ia mengambil makanan dari ibunya.”
Pada hadis lain Imam Ja`far Shadiq as berkata, “Salman bertanya kepada Amirul Mukminin as, ‘Dari mana tersedia makanan bagi anak yang ada dalam perut ibunya?’ Amirul Mukminin as menjawab, ‘Allah menahan darah haid lalu menjadikannya makanan baginya.’”
Rasulullah Saw bersabda, “Makananlah buah safarjal (sejenis apel) dan berilah kepada temanmu sebagai hadiah, karena buah itu dapat mempertajam sinar mata dan menumbuhkan rasa cinta kasih pada hati. Suruhlah wanita hamil memakan buah itu, karena ia akan membuat cantik rupa anak yang akan dilahirkan. (Dalam riwayat lain disebutkan), supaya bagus akhlak anak yang akan dilahirkan.”
Untuk itu, bagi wanita yang sedang hamil dianjurkan:
Pertama, mengatur jumlah dan kualitas makanan sesuai dengan kebutuhan diri dan anak yang ada dalam kandungan.
Kedua, usahakan senantiasa menghirup udara yang segar dan oksigen yang cukup. Semaksimal mungkin hindari udara kotor dan berpolusi. Ketika tidur bukalah pintu atau jendela kamar supaya udara segar dapat masuk ke dalam kamar.
Ketiga, lakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki, terutama pada waktu pagi di mana udara masih segar. Sedapat mungkin hindari pekerjaan-pekerjaan berat dan melelahkan.
Keempat, usahakan untuk senantiasa gembira dan jangan bersedih. Hindari film-film atau pemandangan-pemandangan yang menegangkan dan menakutkan.
Pengaruh Makanan Ibu pada Akhlak Anak
Kondisi makanan yang dikonsumsi ibu pada masa-masa hamil bukan hanya berpengaruh pada kesehatan janin tetapi juga berpengaruh pada akhlaknya dan sejauh mana tingkat kecerdasannya. Karena seluruh organ tubuh janin, termasuk saraf dan otaknya terbentuk dari makanan yang berasal dari makanan yang dikonsumsi ibu. Hubungan keadaan akhlak seseorang dengan kondisi bentuk sarafnya adalah sesuatu yang tampak jelas bagi para peneliti.
Oleh karena itu, Islam menganjurkan kepada para wanita hamil untuk mengonsumsi beberapa jenis makanan dan buah-buahan, di antaranya:
Rasulullah Saw bersabda, “Berilah makan kurma wanita yang sedang hamil pada bulan-bulan terakhir kehamilannya supaya anaknya menjadi anak yang penyabar dan suci.”
Imam Ja`far Shadiq as berkata, “Berilah makan barni (sejenis kurma) wanita yang telah melahirkan (pada masa nifas) supaya anaknya menjadi anak yang berakal dan murah hati.”
Amirul Mukminin as berkata, “Barni adalah sebagus-bagusnya kurma. Berilah ia kepada para wanita yang sedang dalam masa nifas, supaya anaknya menjadi anak yang penyabar dan bijak.”
Rasulullah Saw bersabda, “Berilah makan lubân (sejenis kemenyan khas Arab—peny.) wanita yang sedang hamil, karena janin yang memakan lubân dalam perut ibunya akan menjadikan kuat akalnya. Jika ia laki-laki ia akan menjadi seorang pemberani, jika ia perempuan ia akan menjadi perempuan yang besar pinggulnya dan dicintai suaminya.”
Imam Ali Ridha as berkata, “Berilah makan lubân wanita yang sedang hamil. Karena, jika ia anak laki-laki ia akan menjadi laki-laki yang cerdas, pintar dan pemberani, dan jika ia anak perempuan ia akan menjadi perempuan yang berakhlak baik, cantik, berpinggul besar dan dicintai suaminya.”
Rasulullah Saw bersabda, “Berilah makan buah safarjal (sejenis apel) kepada wanita yang sedang hamil, karena ia dapat membuat bagus akhlak anak yang akan dilahirkan.”
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as berkata, “Tidak ada makanan dan obat yang lebih baik bagi wanita selain buah kurma matang. Allah Swt berfirman kepada Maryam di dalam Alquran, Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.”
Rasulullah Saw bersabda, “Setiap wanita hamil yang makan buah semangka maka anaknya akan cantik wajahnya dan baik akhlaknya.”
Dari hadis-hadis di atas dapat ditarik dua kesimpulan: pertama, sangat sensitifnya masa kehamilan bagi perkembangan janin; kedua, begitu besarnya pengaruh makanan yang dikonsumsi ibu pada masa kehamilan pada kecerdasan dan akhlak anak yang akan dilahirkan.
Program Makan Wanita Hamil
Makanan yang dikonsumsi wanita hamil harus kaya dengan nutrisi, sempurna, dan mengandung semua zat yang dibutuhkan, seperti macam-macam vitamin, protein, zat besi dan zat garam. Pada kesempatan ini saya tidak akan membahas satu persatu macam-macam makanan, buah dan sayur-mayur beserta khasiat-khasiatnya.
Untuk mengetahui itu para ibu dapat membaca buku-buku yang telah banyak ditulis khusus mengenai hal ini. Namun demikian, pada kesempatan ini saya ingin mengingatkan poin berikut:
Salah satu kesulitan yang dihadapi para wanita yang sedang hamil ialah hilangnya selera makan. Meskipun pada masa kehamilan seorang wanita membutuhkan makanan lebih banyak dibandingkan masa-masa lainnya namun sayangnya kebanyakan mereka pada masa ini tidak mempunyai selera kepada makanan.
Sampai beberapa waktu para wanita yang sedang hamil biasanya menderita ngidam yang berat sehingga mereka tidak suka dengan berbagai jenis makanan. Pada masa ini makanan yang diberikan kepada mereka hendaknya sedikit jumlahnya namun menguatkan.
Zat-zat yang dibutuhkan tubuh terdapat pada berbagai macam buah, sayuran, biji-bijian, daging, susu, yoghurt, mentega, lemak hewan dan tumbuh-tumbuhan, dan telur. Oleh karena itu, mengonsumsi secara berganti-ganti jenis makanan tersebut adalah upaya terbaik bagi para wanita hamil.
Seorang penulis berkata, “Untuk memiliki tubuh yang sehat bukan hanya kita harus makan yang cukup tetapi juga harus mengonsumsi berbagai jenis makanan.”
Ilmuwan yang lain mengatakan, “Seorang ibu yang sedang hamil harus menambahkan zat-zat mineral dan berbagai jenis vitamin pada makan siang dan makan malamnya, supaya janin yang ada dalam kandungannya dapat tumbuh dengan sehat dan sempurna.”
Singkatnya, makanan terbaik bagi masyarakat umum, khususnya bagi para ibu hamil adalah berbagai jenis sayuran, baik yang mentah maupun yang masak, berbagai jenis buah-buahan dan biji-bijian, susu dan berbagai produk turunannya.
Pohon dan tumbuh-tumbuhan memperoleh makanan dari tanah, air, udara dan sinar matahari, lalu mereka menyediakan makanan yang sehat dan alami bagi kita. Namun, masing-masing dari mereka tidak mencakup semua zat makanan yang dibutuhkan melainkan hanya mempunyai khasiat tertentu.
Seseorang yang menginginkan kesehatan dan keselamatan bagi dirinya ia harus mengonsumsi makanan yang bermacam-macam. Dari berbagai macam buah-buahan pohon, seperti apel, safarjal, pir, lobi-lobi, blueberri, kurma, anggur, sirsak, mangga, pisang, delima, jeruk dan pepaya. Di samping itu, dia juga harus mengonsumsi buah-buahan tanah, seperti buah melon, semangka, ketimun suri, dan ketimun.
Dia juga harus mengonsumsi berbagai jenis sayuran, seperti bawang putih, bawang merah, kol, lobak, kacang buncis, kangkung, bayam, sawi, kacang polong, dan labuh. Dia juga harus mengonsumsi berbagai jenis biji-bijian, seperti gandum, jagung, kacang adas, dan beras.
Hendaknya dia juga mengonsumsi berbagai macam daging: daging kambing, daging sapi, daging ayam dan telurnya, ikan, begitu juga berbagai jenis susu dan turunannya.
Zat-zat makanan yang dibutuhkan manusia terdapat di dalam berbagai jenis makanan di atas, sehingga jika kita mengonsumsi makanan beragam maka berbagai macam kebutuhan akan makanan akan terpenuhi dan kita tidak akan kekurangan nutrisi.
Yang kami maksud bukanlah berarti setiap hari seseorang harus mengonsumsi semua jenis makanan di atas, tetapi hendaknya disusun program makan yang mencakup berbagai jenis makanan meskipun sedikit. Melaksanakan program yang semacam ini tidaklah sulit hanya saja kita membutuhkan kemauan dan informasi.
Melaksanakan program makan yang benar sangat perlu dan berguna bagi setiap orang terutama bagi para wanita hamil yang mempunyai tanggung jawab memelihara perkembangan janin yang ada dalam kandungannya.
Islam juga menaruh perhatian yang besar kepada masalah ini. Islam menjelaskan manfaat dan khasiat beberapa jenis buah dan menganjurkan orang untuk memakannya, terutama kepada para wanita yang sedang hamil dan menyusui.
Menyusun program makan yang sesuai dibebankan kepada suami wanita yang sedang hamil. Seorang suami mempunyai kewajiban memperhatikan keadaan istrinya yang sedang dalam periode sensitif, dan sedapat mungkin berusaha menyediakan berbagai jenis makanan yang dibutuhkan istrinya dan anak yang ada dalam kandungannya.
Jika ia melihat istrinya yang sedang ngidam tidak suka kepada beberapa macam makanan maka ia harus menyediakan makanan lain yang sejenis dengannya yang mempunyai khasiat yang sama, sehingga dengan begitu ia dapat menjaga kesehatan dan selera makan istrinya dan juga menjaga perkembangan janin yang ada dalam perut istrinya.
Seorang suami harus tahu bahwa sikap tidak peduli dan tidak mau tahu dalam masalah ini dapat membahayakan kesehatan istri dan anak yang ada dalam kandungannya, dan ini merupakan sebuah kejahatan yang harus dia bayar di dunia ini juga, dan pada hari kiamat ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya.
Hamil dan Mengonsumsi Zat-zat Adiktif
Mengonsumsi zat-zat adiktif seperti rokok, ganja, heroin, sabu-sabu dan lainnya sangat berbahaya bagi siapa saja dan kapan saja. Seseorang yang peduli pada kesehatan dirinya benar-benar harus menjauhi zat-zat semacam itu. Pada kesempatan ini kita tidak sedang menjelaskan berbagai macam bahaya fisik, kejiwaan dan ekonomi yang ditimbulkan oleh zat-zat ini, tetapi tujuan kita di sini ialah hendak menjelaskan bahaya yang ditimbulkan zat-zat ini bagi janin yang ada dalam kandungan ibunya. Untuk mengetahui hal ini alangkah baiknya kita menelaah berbagai tulisan para ahli berikut:
Pertama, coba Anda simak ringkasan sebuah makalah yang dimuat dalam salah satu majalah asing yang cukup terkenal, “Sebuah penelitian yang dilakukan di negara-negara Skandinavia terhadap 6.363 orang ibu menunjukkan bahwa berat rata-rata tubuh anak yang lahir dari ibu yang kecanduan rokok 170 gram lebih ringan dibandingkan berat tubuh rata-rata seluruh anak. Demikian juga dengan ukuran kepalanya. Selanjutnya, tingkat kematian yang terjadi di antara anak-anak ini enam kali lebih banyak dibandingkan tingkat kematian yang terjadi di antara seluruh anak. Begitu juga cacat sejak lahir yang terjadi pada anak-anak ini jauh lebih banyak dibandingkan pada anak-anak yang lahir dari ibu yang tidak kecanduan rokok.
Mengonsumsi rokok akan menyebabkan berkurangnya kadar oksigen di dalam darah ibu dan janin. Penyakit jantung bawaan pada anak-anak yang terlahir dari ibu yang merokok 50% lebih banyak dibandingkan pada anak-anak yang terlahir dari ibu yang tidak merokok. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak-anak ini akan tertinggal dibandingkan anak-anak seusianya di sekolah, dan tingkat ketertinggalannya ini terkait erat dengan seberapa banyak rokok yang dikonsumsi pada saat ibu mengandung. Karena rokok dapat menyebabkan berkurangnya sel-sel otak anak. Ini hanya merupakan sebagian kecil dari bahaya yang ditimbulkan rokok pada seorang anak.”
Dr. Jaza’iri menulis, “Mengonsumsi rokok bukan hanya membahayakan bagi ibu tetapi juga membahayakan bagi anak yang ada dalam rahim. Minuman beralkohol pun sangat-sangat berbahaya bagi ibu yang sedang hamil. Karena alkohol, di samping memabukkan dia juga menghancurkan berbagai macam vitamin yang dibutuhkan ibu dan anak yang ada dalam kandungan, sehingga anak yang dilahirkan akan menjadi cacat.”
Dr. Jalali menyebutkan, “Alkohol, morfin dan semua zat adiktif lainnya akan masuk ke dalam darah, dan pada gilirannya akan berpengaruh pada perkembangan janin. Bahkan, menurut keyakinan banyak pihak, penggunaan zat adiktif akan membahayakan pembentukan jantung janin.”
Sakit ketika Hamil
Jika wanita yang sedang hamil sakit, dan penyakit yang dideritanya itu penyakit yang ringan, seperti demam ringan, sebaiknya ia istirahat dan mengobati penyakitnya dengan obat tumbuh-tumbuhan dan sedapat mungkin menghindari obat-obat kimia.
Akan tetapi jika penyakit yang dideritanya penyakit yang berat maka sesegera mungkin ia harus mendatangi seorang dokter yang ahli dan menaati segenap anjuran-anjurannya hingga ia benar-benar pulih dari penyakitnya. Karena jika ia tidak berobat maka itu tidak hanya akan membahayakan kepada dirinya tetapi juga membahayakan keselamatan janin yang ada dalam kandungannya.
Seorang ibu hamil yang sakit harus memperhatikan dua hal penting berikut: Pertama, dia harus memberitahukan kepada dokter bahwa dirinya sedang hamil, sehingga di dalam memberikan resep dan obat, dokter akan memperhatikan keadaan janin dan ia tidak akan memberikan obat yang akan membahayakan janin. Karena biasanya obat disediakan dan telah diuji coba bagi orang-orang yang lebih besar.
Oleh karena itu, bisa saja beberapa jenis obat berbahaya bagi janin yang ada dalam kandungan, karena para ilmuwan mengatakan bahwa obat sebagaimana juga makanan sampai ke tubuh janin melalui plasenta dan memberikan pengaruh kepadanya. Bisa saja sebuah obat yang bermanfaat bagi ibu namun berbahaya bagi tubuh kecil yang sedang dalam proses pertumbuhan. Oleh karena itu, di dalam mengonsumsi obat seorang wanita hamil harus memperhatikan keadaan janin yang ada dalam kandungannya.
Kedua, menghindari penggunaan obat tanpa seizin dokter, karena bisa saja obat tersebut dapat membahayakan keselamatan dirinya dan janin yang ada dalam kandungannya.
Seorang ilmuwan mengatakan, “Dalam kondisi tertentu virus dan mikroba dapat masuk melalui plasenta dan menyerang janin yang tidak berdaya sehingga ia menderita penyakit yang diderita ibunya.”
Penulis yang sama berkata, “Perubahan pola makan ibu, obat-obat yang dikonsumsi dan penyakit yang diderita akan memberikan pengaruh kepada janin. Sebuah kerusakan kecil yang terjadi pada masa-masa awal kehidupan janin akan berpengaruh besar pada perkembangan janin. Oleh karena itu, kaum wanita mempunyai kewajiban khusus menjaga kesehatan dirinya pada masa-masa ketika diperkirakan ia hamil.” (*Tokoh Pendidikan Islam)
Sumber: Buku Ayatullah Ibrahim Amini berjudul Agar Tak Salah Mendidik