Search
Search
Close this search box.

Barat dalam Pandangan Presiden Rusia Vladimir Putin (1)

Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Yang saya hormati warga Rusia, warga Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, penduduk wilayah Zaporizhzhia dan Kherson, para wakil Duma Negara, dan senator Federasi Rusia!

Seperti yang telah Anda ketahui bahwa di Republik Rakyat Donetsk, Republik Rakyat Lugansk, wilayah Zaporozhye dan wilayah Kherson telah diadakan referendum. Sudah dapat ditarik kesimpulan dan hasilnya telah diketahui. Orang-orang telah menentukan pilihan mereka, pilihan yang jelas.

Hari ini kami menandatangani kesepakatan tentang penerimaan Republik Rakyat Donetsk, Republik Rakyat Lugansk, WilayahZaporozhye dan Wilayah Kherson sebagai bagian Rusia. Saya yakin Majelis Federal Rusia akan mendukung undang-undang konstitusional tentang penerimaan dan pembentukan di Rusia empat wilayah baru, empat subjek baru Federasi Rusia, karena ini merupakan kehendak jutaan orang.

Advertisements

Dan tentu saja ini adalah hak mereka, hak mereka yang tidak dapat dirampas, yang tercantum dalam pasal pertama Piagam PBB, yang secara langsung berbicara tentang prinsip-prinsip persamaan hak dan penentuan nasib sendiri masyarakat.

Saya ulangi: ini adalah hak seseorang yang tidak dapat dirampas, ini didasarkan pada kesatuan sejarah, demi hal itulah generasi nenek moyang kita menang, merekalah leluhur Rusia Kuno selama berabad-abad menciptakan dan membela Rusia. Di sini, di Novorossia, Rumyantsev, Suvorov dan Ushakov berjuang, mereka mendirikan kota-kota baru Catherine II dan Potemkin. Di sinilah kakek maupun kakek buyut kita berjuang sampai titik darah penghabisan selama Perang Patriotik Raya.

Kami akan senantiasa mengenang para pahlawan “musim semi Rusia”, mereka yang tidak pantang mundur dengan kudeta neo-Nazi di Ukraina pada tahun 2014, semua orang yang mati demi hak untuk berbicara bahasa asli mereka, melestarikan budaya, tradisi, keyakinan, hak untuk hidup.

Mereka adalah para pejuang Donbass, para martir “Odessa Khatyn”, para korban serangan teroris tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh rezim Kiev.

Mereka adalah sukarelawan dan milisi, mereka adalah warga sipil, anak-anak, wanita, orang tua, orang Rusia, orang Ukraina, orang-orang yang memiliki suku bangsa berbeda.

Dia adalah pemimpin nyata Donetsk Alexander Zakharchenko, mereka adalah komandan militer Arsen Pavlov dan Vladimir Zhoga, Olga Kochura dan Alexei Mozgovoy, dia adalah jaksa dari Republik Lugansk Sergey Gorenko.

Mereka adalah penerjun payung Nurmagomed Gadzhimagomedov dan semua prajurit dan perwira kami yang gugur dengan gagah berani selama berlangsungnya operasi militer khusus.

Mereka adalah pahlawan. Pahlawan Rusia agung. Dan untuk mengenang jasa mereka, saya meminta Anda dengan mengheningkan cipta sejenak.

Yang melatarbelakangi pilihan jutaan penduduk di Republik Rakyat Donetsk, Republik Rakyat Lugansk, wilayah Zaporozhye dan wilayah Kherson adalah takdir kita untuk bersama dan sejarah seribu tahun.

Ikatan spiritual ini diwariskan leluhur kepada anak-anak dan cucu-cucu mereka. Terlepas dari semua cobaan yang dihadapi selama bertahun-tahun, namun tidak menghapus cinta mereka untuk Rusia. Dan tidak ada yang bisa menghapus perasaan ini dalam diri kita.

Itulah sebabnya baik generasi tua maupun generasi muda, mereka yang lahir setelah tragedi runtuhnya Uni Soviet, mereka memilih persatuan kita, demi masa depan kita bersama.

Pada tahun 1991, di Belovezhskaya Pushcha, tanpa menanyakan kehendak warga biasa, perwakilan dari elite partai saat itu memutuskan untuk meruntuhkan Uni Soviet, dan orang-orang tiba-tiba menemukan diri mereka terputus dari tanah air mereka.

Hal ini benar-benar mencerai-beraikan, juga memecah-belah komunitas rakyat kita, sehingga menjadi bencana nasional. Sama halnya terhadap perbatasan antar republik-republik Soviet yang dibelah di belakang layar setelah revolusi, begitu pula dengan para pemimpin terakhir Uni Soviet, mereka menghancurkan negara besar kita, bertentangan dengan kehendak langsung mayoritas orang dalam referendum 1991, menghadapkan rakyat pada kenyataan.

Saya akui bahwa mereka bahkan tidak sepenuhnya memahami apa yang mereka lakukan dan apa konsekuensi yang akan ditimbulkan. Tapi hal ini sudah tidak penting lagi. Uni Soviet sudah tidak ada lagi, masa lalu pun tidak akan kembali. Ya, dan Rusia saat ini juga sudah tidak membutuhkannya lagi, kami tidak mengejar itu.

Tetapi tidak ada yang lebih kuat dari tekad jutaan orang yang menurut budaya, kepercayaan, tradisi, bahasa mereka, menganggap diri mereka bagian dari Rusia, yang nenek moyangnya hidup dalam satu negara selama berabad-abad. Tidak ada yang lebih kuat dari tekad orang-orang ini untuk kembali ke Tanah Air mereka yang sejati dan bersejarah.

Selama delapan tahun, orang-orang di Donbass menjadi sasaran genosida, penembakan dan blokade, sedangkan di Kherson dan Zaporozhye mereka mencoba memupuk kebencian terhadap Rusia dengan cara kriminal, untuk semua hal yang berbau Rusia, rezim Kiev mengancam dengan kekerasan, hukuman mati bagi para guru sekolah, wanita yang bekerja di komisi pemilihan, mengintimidasi dengan represi jutaan orang yang datang untuk mengekspresikan keinginan mereka. Tetapi rakyat Donbass, Zaporozhye, dan Kherson tidak putus asa untuk menyatakan suara mereka.

Saya ingin otoritas Kiev dan majikan mereka yang sesungguhnya di Barat untuk mendengar saya, sehingga semua orang dapat mengingat apa yang saya akan sampaikan: para warga Lugansk dan Donetsk, Kherson dan Zaporozhye menjadi warga negara kita untuk selamanya.

Kami menyerukan kepada rezim Kiev agar segera melakukan gencatan senjata atas semua operasi militer dan peperangan yang dilancarkan sejak tahun 2014 dan kembali ke meja perundingan. Kami siap melakukan ini dan kami telah menyampaikannya lebih dari sekali.

Tapi kami tidak akan membahas pilihan rakyat Donetsk, Lugansk, Zaporozhye dan Kherson, mereka sudah menjatuhkan pilihan, Rusia tidak akan mengkhianatinya. Dan saat ini keinginan bebas rakyat harus dihormati oleh otoritas Kiev, tidak ada jalan lain. Inilah satu-satunya jalan menuju perdamaian.

Kami akan melindungi tanah air kami dengan semua kekuatan dan sarana yang kami miliki, kami akan melakukan segalanya untuk memastikan agar rakyat kami memiliki kehidupan yang aman. Ini adalah misi pembebasan besar rakyat kita.

Tentu saja, kami pasti akan membangun kembali kota-kota dan pemukiman, perumahan, sekolah, rumah sakit, teater dan museum yang hancur, memulihkan dan mengembangkan perusahaan industri, pabrik, infrastruktur, sistem jaminan sosial, pensiun, kesehatan dan pendidikan.

Tentu saja, kami akan bekerja untuk meningkatkan tingkat keamanan. Bersama-sama kita akan memastikan bahwa warga di wilayah baru dapat merasakan dukungan dari seluruh rakyat Rusia, seluruh negara, semua republik, semua wilayah Tanah Air kita yang luas.

Hari ini saya ingin berbicara kepada para prajurit dan perwira yang  turut berpartisipasi dalam operasi militer khusus, para pejuang Donbass dan Novorossiya, kepada mereka yang bergabung dengan jajaran Angkatan Bersenjata setelah dekrit tentang mobilisasi parsial diumumkan untuk memenuhi tugas patriotik mereka, kepada mereka yang datang sendiri ke kantor komisariat militer atas panggilan hati mereka.

Saya juga ingin menyampaikan kepada orang tua, istri, dan anak-anak mereka, memberi tahu mereka apa yang diperjuangkan rakyat kita, musuh apa yang sedang kita hadapi, musuh yang melemparkan dunia ke dalam perang dan krisis baru, mengambil keuntungan berdarah mereka dari tragedi ini.

Rekan-rekan sebangsa, saudara dan saudari kita di Ukraina—kerabat dari rakyat kita yang masih satu kesatuan—dengan mata dan kepalanya sendiri melihat apa yang sedang dipersiapkan oleh lingkaran penguasa Barat untuk seluruh umat manusia. Justru di sinilah mereka akhirnya membuka kedoknya dan sifat asli mereka terkuak.

Setelah runtuhnya Uni Soviet, Barat memutuskan bahwa dunia, juga kita semua, harus mematuhi perintahnya untuk selamanya. Ketika pada tahun 1991, Barat mengira bahwa setelah guncangan yang dihadapi Rusia saat itu, ia tidak akan pernah pulih dan akan runtuh dengan sendirinya.

Ya, itu memang hampir terjadi—kita ingat tahun 90-an, tahun 90-an yang mengerikan, lapar, dingin dan keputusasaan. Tetapi Rusia selamat, lahir kembali, menjadi kuat kembali, balik lagi mengambil tempat yang terhormat di dunia.

Di saat yang bersamaan, Barat selalu mencari dan terus mencari peluang baru untuk memukul kita, melemahkan dan menghancurkan Rusia, seperti yang selalu mereka impikan, untuk memecah-belah negara kita, mengadu-domba rakyat satu sama lain, menjerumuskan mereka ke dalam kemiskinan dan kepunahan.

Mereka terusik oleh fakta bahwa ada negara yang begitu besar di dunia, begitu luas wilayahnya, begitu melimpah kekayaan alamnya, sumber dayanya, dengan rakyatnya yang tidak akan bisa dan tidak akan hidup berdasarkan perintah orang lain.

Barat siap untuk menempuh semua cara demi melestarikan sistem neo-kolonial yang memungkinkannya menjadi parasit, pada kenyataannya, untuk menjarah dunia melalui kekuasaan dolar dan kediktatoran teknologi, untuk mengumpulkan upeti nyata dari umat manusia, untuk menyadap sumber utama kemakmuran yang belum mereka peroleh, membayar sewa hegemoni. Mempertahankan sewa ini adalah motif utama mereka, motif asli dan benar-benar mementingkan diri sendiri.

Itulah sebabnya desovereignization total menjadi kepentingan mereka. Dari sinilah timbul agresi mereka terhadap negara-negara berdaulat, terhadap nilai-nilai tradisional dan budaya asli mereka, upaya untuk merusak proses internasional dan integrasi yang terjadi di luar kendali mereka, mata uang dunia baru dan pusat-pusat pengembangan teknologi. Bagi mereka sangat penting agar semua negara menyerahkan kedaulatan mereka guna mendukung Amerika Serikat.

Ada beberapa elite penguasa negara bahkan secara sukarela melakukan ini, secara sukarela setuju untuk menjadi pengikut; yang lain dengan disuap, diintimidasi. Dan jika tidak berhasil, mereka akan menghancurkan seluruh negara tersebut, meninggalkan bencana kemanusiaan, kemiskinan, reruntuhan, jutaan nasib manusia yang hancur, kehancuran, kantong teroris, zona bencana sosial, protektorat, koloni dan semi-koloni. Mereka tidak peduli, yang penting mereka mendapatkan keuntungan mereka sendiri.

Saya ingin menekankan sekali lagi: justru dalam keserakahan, dalam niatan untuk mempertahankan kekuatannya yang tidak terbatas, justru terdapat alasan sebenarnya untuk perang hibrida yang dilakukan oleh “Barat secara kolektif” melawan Rusia.

Mereka tidak menginginkan kita bebas, tetapi mereka ingin melihat kita sebagai koloni. Mereka tidak menginginkan kerja sama yang setara, tetapi merampok. Mereka ingin melihat kita bukan sebagai masyarakat bebas, tetapi sebagai sekumpulan budak tak berjiwa.

Bagi mereka yang menjadi ancaman langsung adalah pemikiran dan filosofi kita, dan karena itu mereka mengganggu para filsuf kita. Budaya dan seni kita berbahaya bagi mereka, jadi mereka mencoba melarangnya. Perkembangan dan kemakmuran kita juga merupakan ancaman bagi mereka—persaingan semakin meningkat. Mereka tidak membutuhkan Rusia sama sekali, kitalah yang membutuhkannya.

Saya ingin mengingatkan Anda bahwa klaim dominasi dunia di masa lalu telah dihancurkan lebih dari sekali oleh keberanian dan ketahanan rakyat kita. Rusia akan selalu menjadi Rusia. Kami akan terus mempertahankan nilai-nilai kami dan Tanah Air kami.

Barat mengandalkan kekebalan hukum, untuk lolos dari segalanya. Faktanya, hingga saat ini memang selalu lolos. Kesepakatan di bidang keamanan strategis terbang ke keranjang sampah; kesepakatan yang dicapai di tingkat politik tertinggi dinyatakan palsu; janji tegas mereka untuk tidak memperluas NATO ke timur, segera setelah para mantan pemimpin kita mempercayai mereka, langsung berubah menjadi tipu daya yang kotor; perjanjian tentang pertahanan anti-rudal dan rudal jarak menengah dan pendek telah dilanggar secara sepihak dengan dalih yang dibuat-buat.

Dari berbagai penjuru terdengarnya: Barat berusaha menjaga ketertiban berdasarkan aturan. Dari mana aturan mereka berasal? Bahkan siapa yang pernah melihat aturan ini? Siapa yang menyetujuinya? Tolong dengarkan, ini hanya semacam omong kosong, tipu muslihat belaka, standar ganda atau bahkan sudah standar tiga! Hanya dirancang untuk orang bodoh.

Rusia adalah kekuatan milenium yang hebat, negara beradab dan tidak akan hidup dengan aturan palsu dan curang seperti itu.

Inilah yang disebut Barat yang telah menginjak-injak prinsip perbatasan yang tidak dapat diganggu gugat, dan sekarang memutuskan atas kebijaksanaannya sendiri siapa yang berhak menentukan nasib sendiri dan siapa yang tidak, siapa yang tidak layak.

Mengapa mereka mengambil keputusan seperti itu, siapa yang memberi mereka hak seperti itu? Tidak jelas. Sepertinya mereka sendiri.

Itulah sebabnya pilihan orang-orang di Krimea, di Sevastopol, di Donetsk, Lugansk, Zaporozhye dan Kherson memicu kemurkaan di dalam diri mereka. Barat tidak memiliki hak moral untuk mengevaluasinya, bahkan untuk menyeletuk tentang kebebasan demokrasi. Tidak dan tidak pernah terjadi!

Elite Barat tidak hanya menyangkal kedaulatan nasional dan hukum internasional. Hegemoni mereka memancarkan dengan nyata karakter totalitarianisme, despotisme dan apartheid yang menonjol. Mereka dengan berani membagi dunia menjadi pengikut mereka ke dalam apa yang disebut “negara beradab” dan ke semua yang lain, yang menurut rencana rasis Barat saat ini, harus ditambahkan ke daftar orang barbar dan biadab.

Label palsu “negara nakal”, “rezim otoriter”, sudah disiapkan, mereka menstigmatisasi seluruh bangsa dan negara, dan tidak ada yang baru dalam hal ini. Tidak ada yang baru dalam hal ini: elite Barat tidak berubah dan tetap seperti itu—menjadi kolonialis (penjajah). Mereka mendiskriminasi, membagi rakyat menjadi kelas pertama dan kelas lainnya.

Kami tidak pernah menerima dan tidak akan pernah menerima nasionalisme politik dan rasisme seperti itu. Dan apa itu Russophobia yang sekarang menyebar ke seluruh dunia, jika bukan rasisme? Apa itu jika bukan rasisme, keyakinan mutlak Barat bahwa peradaban mereka, budaya neoliberal adalah model yang tak terbantahkan bagi seluruh dunia? “Mereka yang tidak bersama kita berarti musuh kita.” Terdengarnya pun aneh.

Bahkan pertobatan atas kejahatan sejarah mereka sendiri sedang digeser oleh elite Barat kepada semua orang, menuntut warga negara mereka dan orang lain untuk mengakui apa yang tidak ada hubungannya sama sekali, misalnya, selama periode penaklukan kolonial.

Penting untuk diingat jika Barat memulai kebijakan kolonialnya sejak Abad Pertengahan lalu kemudian diikuti dengan perdagangan budak dunia, genosida suku-suku asli Indian di Amerika, penjarahan India, Afrika, lalu perang Inggris dan Prancis melawan China, akibatnya ia terpaksa membuka pelabuhannya untuk perdagangan opium.

Apa yang mereka lakukan adalah menjerumuskan satu bangsa pada narkotika dengan sengaja memusnahkan seluruh kelompok etnis demi tanah dan sumber dayanya, melakukan perburuan nyata terhadap manusia seperti pada binatang. Ini bertentangan dengan hakikat manusia, kebenaran, kebebasan dan keadilan.

Dan kami, ya kami bangga bahwa pada abad ke-20 negara kamilah yang memimpin gerakan anti-kolonial, yang membuka peluang bagi banyak orang di dunia untuk berkembang guna mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan, mengatasi kelaparan dan penyakit.

Saya tekankan bahwa salah satu alasan Russophobia yang sudah berabad-abad, kebencian terbuka dari para elite Barat ini terhadap Rusia adalah karena kami tidak membiarkan diri kami dirampok selama periode penaklukan kolonial, kami memaksa orang-orang Eropa untuk berdagang demi keuntungan bersama.

Hal ini dapat tercapai dengan menciptakan negara terpusat yang kuat di Rusia, yang berkembang dan diperkuat dengan nilai-nilai moral agung Ortodoksi, Islam, Yudaisme, dan Buddha, dengan budaya Rusia dan bahasa Rusia yang terbuka untuk semua.

Sudah diketahui bahwa rencana mengintervensi Rusia dibuat berulang kali, mereka mencoba menggunakan Masa Kekacauan (Time of Troubles) pada awal abad ke-17 dan periode pergolakan setelah 1917 namun mereka gagal.

Barat masih berhasil merebut kekayaan Rusia pada akhir abad ke-20, ketika negara saat itu dihancurkan. Saat itu kami disebut sebagai teman dan mitra, tetapi kenyataannya mereka memperlakukan kami seperti koloni—triliunan dolar disedot ke luar negeri dengan berbagai skema. Kita masih mengingat semuanya, tidak ada yang kita lupakan.

Dan hari ini, rakyat Donetsk dan Lugansk, di Kherson dan Zaporozhye telah menyatakan dukungan untuk pemulihan kesatuan sejarah kita. Terima kasih! (*)

Sumber: Kedutaan Besar Federasi Rusia di Republik Indonesia

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements

BERITA ALTERNATIF

POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA