BERITAALTERNATIF.COM – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) kembali menggelar Festival Nasi Bekepor.
Kegiatan yang bertema Festival Cerau Nasi Bekepor 1000 Kenceng ke-5 ini kembali diadakan setelah 7 tahun tak dilaksanakan di Unikarta.
Festival ini tidak hanya berisi Lomba Nasi Bekepor, tetapi juga lomba olahraga tradisional seperti sumpit, belogo, ketapel, dan begasing.
Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama Fisipol Unikarta dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Kukar.
Para pelajar dari Festival Tunas Bahasa Ibu turut berpartisipasi dengan menampilkan nyanyian Kutai, beloco, ngarang kesah, pidato, puisi, hingga dongeng Kutai.
Malam puncak kegiatan ini dimeriahkan oleh band musik reggae.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Kukar Akhmad Taufik Hidayat mengatakan bahwa festival ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya Kutai.
Festival tersebut tak hanya melibatkan mahasiswa, tapi juga masyarakat dan berbagai komunitas dari Tenggarong, Sebulu, Bensamar, hingga Bontang. Mereka turut hadir untuk berpartisipasi dalam Festival Cerau Nasi Bekepor ke-5.
“Ini menjadi contoh baik. Semua masyarakat memang harus paham dan tahu bagaimana mengembangkan budaya yang ada di daerah,” ucap Taufik pada Rabu (26/6/24).
Dia berharap anak-anak muda Kukar turut memperkenalkan budaya Kutai dengan cara menginformasikan berbagai kegiatan daerah ke akun sosial media mereka.
“Tetapi kami berharap anak-anak muda tahu terlebih dahulu tentang Nasi Bekepor ini,” katanya.
Ia berharap kegiatan ini terus dilaksanakan dalam berbagai bentuk dan cara. “Yang terpenting budaya asli Kutai Kartanegara bisa tetap dilestarikan dan dikembangkan,” tutupnya.
Diketahui, Nasi Bekepor adalah makanan khas Kutai berupa nasi yang dimasak dan dihidangkan langsung menggunakan panci berbentuk bulat yang biasa disebut kenceng. Proses memasaknya memakai kayu bakar atau arang. (*)
Penulis: Hanna
Editor: Ufqil Mubin