BERITAALTERNATIF.COM – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar audiensi dengan Forum Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Kukar pada Senin (5/9/2022) kemarin di Gedung Auditarium Radio Pemerintah Kukat (RPK).
Kegiatan ini bertujuan membangun sinergi dalam pelaksanaan program Pemkab Kukar melalui Diskominfo Kukar dan Forum KIM Kukar agar bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
Diketahui, Forum KIM Kukar merupakan binaan dari Diskominfo Kukar yang mempunyai fungsi sebagai mitra pemerintah daerah dalam desiminasi informasi publik, fasilitator antar pemangku kepentingan serta fungsi untuk mengelola dan mengemas informasi agar berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Diskominfo Kukar Dafip Haryanto, Kepala PKP Diskominfo Kukar Ahmad Arianto, dan beberapa unsur pengarah dari Diskominfo Kukar.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Ketua Forum KIM Kukar Ahmad, Sekretaris Forum KIM Kukar Ahmad Fauzi, Bendahara Forum KIM Kukar Indah Guzel, dan belasan pengurus Forum KIM Kukar dari beberapa kecamatan di Kukar.
Pertemuan ini juga mendapatkan kehormatan dengan kehadiran Sekretaris Camat Muara Badak, Kepala Desa Selok Cella, Kepala Desa Gas Alam, dan Diskominfo Kabupaten Kutai Timur.
Dalam sambutannya, Ketua Forum KIM Kukar Ahmad menyampaikan bahwa Forum KIM Kukar bertugas memberikan informasi terkait potensi sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, pendidikan, budaya dan sosial di setiap kecamatan se-Kukar.
“Harapan saya ke depan KIM itu sudah ada di desa-desa. Jadi, potensi di daerah itu betul-betul kita update semua. Kita bisa mendampingi pemerintah di sektor informasi, menyampaikan ke publik, agar tidak ada daerah yang dilupakan,” katanya.
Pemuda yang akrab dipanggil Daeng Lompo ini menuturkan bahwa ada tiga potensi pariwisata yang potensial dimiliki Kukar: budaya, sejarah, dan situs.
Saat ini, sambung dia, kekayaan budaya tersebut kian terkikis seiring perkembangan zaman. Karena itu, Forum KIM Kukar berkomitmen memelihara dan mengembangkannya.
“Kukar ini seperti Jakarta. Semua ada. Bisa menyatu dan hidup dengan damai. Bagaimana kekayaan di Kukar kita update dan berkolaborasi, kita angkat potensi, karena jika ada potensi nilai, kita bisa mendapatkan pekerjaan. Jadi, sering saya sampaikan jangan mencari uang, jangan mencari pekerjaan, tapi ciptakan pekerjaan untuk mendapatkan uang,” tegasnya.
Ia menyebutkan, setiap orang yang tergabung dalam Forum KIM Kukar mesti bermanfaat untuk dirinya sendiri, lingkungan, daerah, dan negara.
Daeng Lompo juga menuturkan bahwa KIM harus ada di setiap kecamatan di Kukar, sehingga bisa memperbarui informasi yang berkembang di masyarakat Kukar.
“Sehingga KIM desa, kecamatan dan kabupaten bisa satu kesatuan, supaya mudah mengakses infomasi,” ujarnya.
Dia pun mengajak Forum KIM Kukar membantu masyarakat dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah daerah.
“Dan menyampaikan apa yang ingin disampaikan pemerintah kepada masyakakat melaui Forum KIM Kukar,” urainya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Forum KIM Kukar Ahmad Fauzi membacakan program kerja lembaga tersebut.
Fauzi menjelaskan bahwa program kerja tersebut disusun beberapa pekan lalu dalam rapat kerja pengurus yang dibimbing oleh Kabid PKP Diskominfo Kukar, Ahmad Arianto.
Dia memaparkan, ada beberapa poin utama dalam program KIM Kukar, di antaranya, pertama, memperkuat administasi KIM di berbagai tingkatan dengan memetakan keaktifan KIM se-Kukar.
Kedua, mengoptimalkan kegiatan di sekretariat KIM yang difasilitasi oleh Diskominfo Kukar di Gedung RPK. Ketiga, melakukan pembinaan dan pendampingan kepada KIM kecamatan dan desa.
Keempat, menjalin komunikasi dan kerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kukar, swasta dan lintas pembangku kepentingan lainnya (stakeholder) melalui Diskominfo Kukar.
Kelima, melaksanakan kegiatan-kegiatan kreatif yang berdampak terhadap perekonomian daerah, seperti lomba-lomba pembuatan video branding untuk UMKM, fasilitasi sertifikasi halal dan lain-lain.
Keenam, membangun komunikasi di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional, guna mendorong sinergitas dalam pelaksanaan program Forum KIM Kukar.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kukar Dafip Haryanto menyampaikan bahwa ke depan Forum KIM Kukar dapat menjadi narasumber dalam pembentukan KIM kecamatan dan desa.
“Karena gini, masyarakat itu kalau dari unsur pemerintah yang bicara nanti dibilang teori saja. Beda kalau yang nyampaikan itu adalah teman-teman pelaku. Siapa teman-teman pelaku itu? Ya, dalam hal ini adalah Forum KIM itu sendiri. Jadi, kalau yang bicara itu adalah teman-teman pelaku, hasilnya akan lebih beda,” jelasnya.
Dia menjelaskan, Forum KIM Kukar berperan meningkatkan literasi terkait informasi dan TIK di masyarakat berdasarkan kelompoknya.
Sebagian besar masyarakat, sambung dia, sudah memegang telepon pintar (smart phone), sehingga masyarakat dengan mudah mengakses informasi.
“Mereka sudah jadi wartawan tanpa ada batas, tanpa ada filter, dan itu dibaca semua orang. Nah, peran KIM itu ada di situ: menjadi penyeimbang yang harus meluruskan informasi. Bukan yang bengkok diluruskan, tapi bagaimana menyambut kegiatan pemerintah dengan kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.
“Makanya Forum KIM ini tidak bisa dibentuk lalu setelah itu dilepaskan. Saya bilang kepada teman-teman di bidang harus konekkan antara kegiatan teman-teman di Forum KIM dan program pemerintah,” sambungnya.
Kata dia, Forum KIM Kukar juga bisa menjadi lembaga yang dapat meningkatkan nilai tambah perekonomian masyarakat. Hal ini pun telah dilakukan oleh Forum KIM Kukar.
Forum KIM Kukar, sambung dia, sudah dikenal luas di Kaltim. Dalam pertemuan antar kepala-kepala dinas di Kaltim baru-baru ini, Forum KIM Kukar bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Bumi Mulawarman.
“Saya fikir ini juga menjadi nilai tambah bagi KIM kita. Jadi, nanti transformasinya ini bisa ke kabupaten/kota yang lain,” ujarnya.
Sejatinya, kata Dafip, Forum KIM Kukar juga bergerak untuk mengembangkan perekonomian masyarakat. Pasalnya, forum ini dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat Kukar.
“Jadi, kreatifitas dan kemandirian sudah dilakukan. Tergantung kreasinya. Ada yang di wisata, jurnalistik, film dan ekonomi kreatif. Jika ini dijadikan satu kesatuan, maka akan luar biasa,” ucapnya.
Dia mengaku bersedia mendukung berbagai program Forum KIM Kukar pada tahun 2023 mendatang. Dalam pelaksanaannya, program forum ini juga bisa disinkronkan dengan program Diskominfo Kukar.
“Supaya semuanya bisa berjalan, seperti pembentukan KIM tiap desa. Nanti jalannya sama-sama,” katanya.
Kegiatan ini ditutup dengan pemutaran film di Auditorium RPK. Film tersebut adalah karya Komunitas Pembuat Konten Positif, yang merupakan bagian dari Forum KIM Kukar. (af)