Search
Search
Close this search box.

Gelombang Unjuk Rasa Warga Zionis, Senin Hitam di Tanah Pendudukan

Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Para warga Tanah Pendudukan pada Senin (20/2/2023) pagi telah memulai demo untuk menentang pengesahan reformasi sistem peradilan Rezim Zionis.

Dinukil Fars dari Arab48, ribuan pemukim Zionis berdatangan ke Quds dan melakukan unjuk rasa di depan Parlemen Israel (Knessett) sebagai bentuk penolakan pengesahan draf tersebut. Partai-partai oposisi di Tanah Pendudukan menyebut pengesahan draf ini sebagai “pembangkangan terhadap Konstitusi dan demokrasi”.

Sumber-sumber Zionis memublikasikan klip-klip yang menunjukkan bahwa warga Zionis telah menutup sejumlah jalan di Tel Aviv.

Advertisements

Di saat bersamaan, situs Walla melaporkan bahwa aparat keamanan telah menangkap 8 aktivis, yang hari Senin kemarin menghalangi kepergian para legislator ke Knessett. Situs Arab48 juga memberitakan bahwa polisi Rezim Zionis menutup sejumlah jalan di Quds.

Demo-demo ini telah dimulai sejak 6 pekan silam dan diikuti puluhan ribu orang di Tel Aviv, Quds, dan Haifa. Gelombang unjuk rasa ini masih terus berlanjut. Media-media Israel memprediksi, gelombang unjuk rasa mencapai puncaknya kemarin. Sebab itu, mereka menamakannya demo “Senin Hitam”.

Pada Selasa pekan lalu, pihak-pihak yang mengorganisasi demo anti-Netanyahu mengumumkan bahwa unjuk rasa besar-besaran di Quds dan kota-kota lain pada Senin kemarin melumpuhkan ekonomi Israel.

Dilaporkan situs i24, mantan Menteri Perang Israel, Moshe Yaalon, yang merupakan salah satu pemimpin demo, dalam sebuah konferensi pers mengatakan, “Demo besar akan dilakukan pada hari Sabtu di Kaplan… Pemerintah Israel ilegal dan bendera hitam berkibar di atasnya.”

Kelompok-kelompok penentang Netanyahu menyatakan, “Puluhan organisasi, korporasi, dan lembaga sipil anggota Komite Protes mendeklarasikan hari Senin pekan mendatang sebagai hari untuk melumpuhkan ekonomi; hari yang di situ UU diktator pertama di Israel akan disahkan.”

“Di hari itu, kami meminta semua warga pria dan wanita untuk pergi ke Yerusalem (Quds) dan berkumpul di depan Knessett untuk berunjuk rasa pada pukul 12.00. Unjuk rasa lain juga akan berlangsung di pusat-pusat unjuk rasa kota-kota lain. Demo besar akan diadakan pada Sabtu depan di Kaplan (alun-alun utama Tel Aviv), juga demo-demo besar lain di berbagai kota.”

Dalam pernyataan-pernyataan tersebut, mereka meminta warga Zionis untuk turun ke jalanan dan tidak pergi ke tempat kerja. Di bagian lain disebutkan, “Ini adalah hari penting untuk negara; perjuangan untuk kemerdekaan Israel sebagai sebuah negara Yahudi demokratis.” (*)

Sumber: Poros Perlawanan

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA