BERITAALTERNATIF.COM – Aspiannur merupakan sosok di balik Gerakan Titik Nol Kota Raja. Dia pula yang berusaha menghimpun para pemuda dan masyarakat umum untuk memasifkan gerakan tersebut.
Gerakan ini berusaha menjaga spirit budaya Kukar. Mereka mengadakan kegiatan di Taman Titik Nol, depan Museum Mulawarman Tenggarong, setiap hari Minggu sore.
“Jadi, Gerakan Titik Nol Kota Raja ini kembali ke spirit jaga tempat kita sendiri, berbagi cerita tentang tempat kita,” jelas pria yang karib disapa Mas Boy tersebut, Minggu (15/10/2023).
Ia mengatakan bahwa banyak pihak yang berharap Tenggarong memiliki destinasi yang sama seperti Malioboro, Yogyakarta. Namun, tidak ada pergerakan yang berkelanjutan untuk mewujudkan harapan tersebut.
“Saya enggak suka terlalu banyak ngobrol, diskusi, kan terlalu lama prosesnya. Makanya saya langsung pancing,” ucapnya.
Gerakan Titik Nol Kota Raja memulai gerakannya pada 8 Oktober 2023, yang saat itu dihadiri oleh beberapa anak reggae, hip hop, dan mahasiswa.
“Waktu pertama saya itu dari rumah bawa salon speaker, datangan anak reggae. Habis itu anak hip hop. Tidak lama ada mahasiswa magang datang. Nah, ngobrol-ngobrol,” jelasnya.
Mas Boy menjelaskan bahwa Gerakan Titik Nol Kota Raja tidak hanya berfokus pada komunitas kesenian, tetapi juga diisi dengan lintas komunitas, organisasi, dan masyarakat umum.
Dengan begitu, ia berharap tradisi dan budaya Kukar bisa dibangkitkan oleh masyarakat di Taman Titik Nol Kota Raja.
Para pegiat tersebut, sambung dia, semula tak pernah bertemu. Kemudian, mereka dipertemukan dalam satu gerakan yang secara perlahan bergerak membangkitkan seni dan budaya Kukar.
“Berangkat dari titik nol kita bisa melakukan semua ini,” tutupnya. (nf/fb)