Search
Search
Close this search box.

Haji Mubarak, Kandidat Doktor dan Dekan FAI Unikarta yang Pernah Bermimpi Jadi Seniman

Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Haji Mubarak memiliki kedua orang tua berlatar belakang pedagang. Meski begitu, ia didorong oleh orang tuanya untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang paling tinggi.

Sedari dulu, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong ini bermimpi menjadi seniman. Namun, dorongan orang tuanya untuk fokus pada pendidikan membuatnya mengubur impiannya menjadi seniman.

“Dulu saya memiliki impian menjadi seniman, tapi enggak didukung oleh orang tua,” ungkapnya kepada beritaalternatif.com pada Rabu (1/2/2023).

Advertisements

Sebelum memasuki usia sekolah, orang tuanya bermigrasi dari Banjarmasin Kalimantan Selatan ke Kota Balikpapan. Mubarak pun menempuh pendidikan sekolah dasar di Balikpapan.

Kemudian, dia melanjutkan pendidikan menengah di Banjarbaru. Ia juga menimba ilmu di Pesantren Al-Falah Banjarbaru.

Sebelum melanjutkan pendidikan tinggi, Mubarak pernah mengajar di SMA Negeri 2 Tenggarong sebagai guru pengganti pada mata pelajaran agama Islam. Di sela-sela itu, ia mengajar di MTs Al-Kautsar Tenggarong.

Tuntutan pekerjaan sebagai pengajar membuat Mubarak melanjutkan pendidikan tinggi di FAI Unikarta. Selain kuliah, ia tetap mengajar di dua sekolah tersebut.

Dia mengenal Unikarta dari kakak iparnya, yang sudah terlebih dahulu menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unikarta.

“Saya melihat dulu ada FAI di sini, ya akhirnya saya kuliah di sini. Dulu mau kuliah ke Jawa. Mau kuliah ke Institut Seni Indonesia Yogyakarta,” ungkapnya.

Setelah lulus S1, ia melanjutkan S2 di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin. Pada 2005-2006, ia menjadi dosen kontrak di Unikarta. Kemudian, ia diangkat sebagai dosen tetap Unikarta pada tahun ajaran 2006/2007.

Kariernya di Unikarta meningkat secara bertahap, dari Kasubag, Kabag, Kepala Biro, dan Wakil Dekan I. Lalu, pada tahun 2016 ia diangkat sebagai Dekan FAI Unikarta, yang menggantikan pendahulunya: Misran Tahrani.

Selepas merampungkan tugas sebagai dekan FAI Unikarta pada tahun ajaran 2018/2019, Mubarak memutuskan untuk mengambil studi S3 di UIN Antasari Banjarmasin. Empat tahun kemudian, ia kembali terpilih sebagai Dekan FAI Unikarta periode 2002-2026.

Mubarak tergolong pribadi yang aktif. Kala menempuh pendidikan di pesantren, ia pernah menjadi pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS. Selain itu, ia juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni.

Kala menempuh pendidikan tinggi di FAI Unikarta, ia menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Unikarta, Pengurus BEM Unikarta, Ketua Umum HMI Komisariat FAI Unikarta, Pengurus HMI Cabang Tenggarong, serta Ketua Umum HMI Cabang Tenggarong periode 2005-2006.

Meskipun mimpinya sebagai seniman tak ditempuhnya secara profesional, ia tetap melakoni hobi tersebut. “Walaupun impian saya sebagai seniman sudah terkubur, tapi saya lumayan aktif melukis dan menulis artikel,” bebernya.

Mubarak berharap mahasiswa-mahasiswa FAI Unikarta mengembangkan berbagai keterampilan mereka dengan cara mengasah kemampuan hard skill dan soft kill mereka.

“Kita berharap mahasiswa banyak skill ke depannya. Mohon maaf. Bukan hanya sebagai guru agama dan PNS. Banyak yang bisa kita kembangkan juga,” katanya.

Demi mengembangkan kemampuan hard skill dan soft skill mahasiswa FAI Unikarta, ia memperkenalkan mata kuliah yang mendukung pengembangan keterampilan tersebut.

“Kita kembangkan dengan mata kuliah yang sifatnya lebih mendukung kepada proyeksi itu,” ucapnya.

Mubarak mengungkapkan bahwa FAI Unikarta akan membuka program studi baru di bidang ekonomi syariah. Tujuannya, mewujudkan misi pengembangan kewirausahaan di Unikarta.

Ia menilai mahasiswa-mahasiswa FAI Unikarta memiliki potensi di bidang kewirausahaan. Mubarak pun meresponsnya dengan membuat 2 mata kuliah yang fokus mengasah kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha.

“Untuk menjadi entrepreneur lapangan, jargon kita sebetulnya bukan enterpreneur, tetapi social preneur. Social preneur itu lebih kepada bukan hanya berusaha, tapi juga dalam dimensi sosial dia juga punya andil,” jelasnya. (*)

Penulis: Nadya Fazira

Editor: Ufqil Mubin

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements

BERITA ALTERNATIF

POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA