BERITAALTERNATIF.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membicarakan proposal terbaru gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Hal itu disampaikannya dalam pidato terbarunya pada Jumat (31/5/2024) lalu.
Dalam wawancara dengan al-Mayadeen, Ketua Kantor Hubungan Luar Negeri Hamas Musa Abu Marzouq menegaskan bahwa pihaknya belum menerima dokumen apa pun soal proposal Biden.
Kata dia, Pemerintah AS belum menerima respons positif dari Rezim Israel terhadap proposal Biden. “Namun Washington mendesak kami untuk menerimanya,” kata Abu Marzouq pada Sabtu (1/6/2024) sebagaimana dilaporkan ISNA.
Menurutnya, proposal yang ditawarkan Biden dinilai positif oleh Hamas.
Meski begitu, ia berkata bahwa Hamas harus melihat proposal tersebut secara utuh dan mengetahui isinya terlebih dahulu.
“Kami tidak menerima koreksi apa pun dalam dokumen lama terkait gencatan senjata dan keluarnya Israel dari Gaza,” tegasnya.
Jika proposal Biden mencakup hal-hal yang bisa mengatasi titik-titik perbedaan, sambung dia, Hamas akan menyetujuinya.
Abu Marzouq menegaskan bahwa proposal tersebut merupakan dampak positif dari Badai al-Aqsa dan capaian-capaiannya.
“Andai bukan karena keteguhan rakyat Palestina dan keberanian Perlawanan, kita tidak akan mendengar Presiden Biden mengajukan tawaran penghentian perang,” ujarnya.
Ia menilai para pejuang Gaza dalam perang ini telah menang dalam seluruh aspek kemiliteran, terutama saat mereka sukses menggagalkan tujuan-tujuan musuh.
Dia menyebut seluruh rakyat Palestina, di mana pun mereka berada, turut serta dalam kemenangan tersebut.
Abu Marzouq menegaskan bahwa masa depan Hamas akan bergantung pada para pejuangnya.
Ia mengakui bahwa Hamas akan tetap teguh dalam medan tempur melawan Zionis Israel.
Abu Marzouq menegaskan, Hamas menginginkan urusan Palestina diserahkan kepada kelompok Perlawanan yang berpusat di Gaza tersebut.
“Kami menghendaki sebuah pemerintahan dengan wewenang penuh di Tepi Barat dan Gaza,” tegasnya. (*)
Sumber: Poros Perlawanan
Editor: Ufqil Mubin