BERITAALTERNATIF.COM – Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Syeikh Naim Qassem mengancam pihaknya akan memberikan “tamparan besar” kepada Israel jika “memperluas agresi” di perbatasan Israel-Lebanon.
“Jika Israel memutuskan untuk memperluas agresi, mereka akan menerima jawabannya dengan tamparan keras dan tindakan yang tegas,” ungkapnya, Jumat (19/1/2024).
Sejak dimulainya perang di Gaza setelah serangan Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, terjadi baku tembak setiap hari di perbatasan antara tentara Israel dan Hizbullah, yang mendukung sekutunya, Hamas.
Israel mengebom daerah di perbatasan, dan pada hari Jumat pesawatnya menghancurkan setidaknya tiga rumah di kota Kafr Kila, menurut kantor berita resmi Lebanon, INA.
Sementara itu, ketua blok parlemen Hizbullah, Muhammad Raad, mengatakan, “Israel tidak siap berperang menghadapi apa yang telah dipersiapkan oleh kubu resistensi Islam di Lebanon, yang akan menunjukkan seluruh kekuatannya.”
Kedua tokoh Hizbullah itu menyatakan demikian setelah Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi pada hari Rabu mengatakan bahwa kemungkinan pecahnya perang “dalam beberapa bulan mendatang” di Israel utara telah menjadi “jauh lebih tinggi dibandingkan di masa lalu.”
Pada hari yang sama, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memperingatkan bahwa konfrontasi total antara kedua belah pihak akan benar-benar menjadi bencana.
Selain itu, Israel pada hari Jumat memberi tahu AS bahwa jika kesepakatan yang menjamin penghapusan Pasukan Radwan Hizbullah Lebanon dari perbatasan utara tidak tercapai maka tidak ada pilihan selain melancarkan operasi militer.
Sementara itu, IDF pada hari Jumat mengumumkan pihaknya telah mencegat objek mencurigakan di dekat kota Haifa (utara).
Dalam sebuah pernyataan singkat, IDF menyatakan, “Setelah laporan terdengar sirene di kota Haifa, sebuah rudal pencegat diluncurkan ke sasaran udara yang mencurigakan.”
IDF menambahkan bahwa “insiden telah berakhir,” tanpa menyebutkan identitas benda mencurigakan atau sumbernya.
Jurnalis Israel Barak David melalui akun resminya di platform X menyatakan bahwa “ini adalah pertama kalinya sirene dibunyikan di pusat kota Haifa sejak 7 Oktober lalu.
Tentara Israel mengatakan bahwa “sirene berbunyi di daerah Carmel di pusat Haifa.”
Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peluncuran benda tersebut. * (mm/raialyoum/nsa)
Sumber: Liputan Islam