Search
Search
Close this search box.

Ibnu Ridho Desak Polda Kaltim Hentikan Oknum Polisi yang Lakukan Kekerasan terhadap Ketum HMI Cabang Samarinda

Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah HMI Cabang Kukar, Ibnu Ridho. (Berita Alternatif/Ulwan Murtadho)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kutai Kartanegara (Kukar) mendesak Polda Kaltim memberhentikan oknum polisi yang melakukan aksi kekerasan berupa pemukulan terhadap Ketua Umum HMI Cabang Samarinda.

Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah HMI Cabang Kukar Ibnu Ridho menilai oknum polisi tersebut layak dicopot dari jabatannya.

Menurutnya, tindakan oknum polisi itu merupakan bentuk kriminalisasi atas niat baik mahasiswa dalam mengawal putusan MK agar tidak diganggu-gugat oleh DPR RI.

Advertisements

“Kami harap ada tindakan tegas dari Polda Kaltim. Kalau bisa, copot oknum polisi itu dari jabatannya,” saran Ridho pada Selasa (27/8/2024).

Dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan aksi solidaritas atas insiden yang menimpa pimpinan cabang salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia tersebut.

Aksi kekerasan oleh oknum polisi itu, sambung dia, berpotensi mencoreng marwah kepolisian beserta jajaran kepengurusan HMI Cabang Samarinda.

Pasalnya, korban penganiayaan itu merupakan kader terbaik yang menjadi simbol organisasi mahasiswa berideologi Islam tersebut.

Aksi pemukulan itu, lanjut Ridho, menambah daftar panjang tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian yang tak sedikit menimbulkan korban, terutama di kalangan mahasiswa.

Karena itu, ia mengimbau instansi kepolisian agar berhenti bersikap represif terhadap para pendemo, sebab mahasiswa hanya ingin menggunakan hak mereka dalam menyampaikan pendapat di muka umum.

Ridho berharap instansi kepolisian berbenah serta memperbaiki standar operasional prosedur mereka dalam merespons dan memperlakukan massa pendemo agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa depan.

Apabila sikap represif tersebut tetap dipertahankan aparat kepolisian, Ridho menilai hal itu akan berakibat fatal bagi keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

“Saya berharap bisa dikoordinir ataupun dihimbau kembali aparat penegak hukum ini. Jangan sampai terjadi insiden-insiden seperti ini. Kita sangat menyayangkan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Ulwan Murtadho

Editor: Ufqil Mubin

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements

BERITA ALTERNATIF

POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA