BERITAALTERNATIF.COM – Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Pertani Universitas Kutai Kartanegara atau Faperta Unikarta Tenggarong H. Marwan mendorong organisasi tersebut mendata seluruh alumni Faperta Unikarta.
Pendataan tidak hanya berbentuk nama dan alamat setiap alumni, tapi juga meliputi jumlah mereka yang telah bekerja dan belum bekerja.
Kemudian, pihaknya akan membuat data potensi setiap alumni Faperta Unikarta. Setelah itu, bila terdapat alumni yang belum terserap di dunia kerja, maka IKA Faperta Unikarta akan mengupayakan agar yang bersangkutan mendapatkan pekerjaan atau membangun bisnis.
“Dia mau usaha di bidag pertanian atau ekonomi, itu bisa. Karena dia dari Fakultas Pertanian yang di dalamnya ada pelajaran ekonomi pertanian,” ungkap Marwan kepada beritaalternatif.com pada Rabu (20/7/2022) malam.
Terhadap para alumni yang bergerak di dunia usaha, IKA Faperta akan memfasilitasi mereka untuk membangun kerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), dan organisasi pengusaha lainnya.
“Tujuannya untuk meng-upgrade kemampuan para alumni ini supaya bisa mengakses dunia usaha,” ujarnya.
IKA Faperta Unikarta juga akan mengupayakan agar alumni yang bergerak di dunia usaha mendapatkan akses permodalan dari lembaga perbankan maupun pemerintah daerah.
Di luar program tersebut, Marwan menjelaskan bahwa IKA Faperta Unikarta akan mendata kebutuhan terhadap produk pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Data yang dihimpun meliputi kebutuhan terhadap produk pertanian setiap hari, bulan, hingga per tahun. Data tersebut akan digunakan sebagai bahan bagi alumni yang tergabung dalam IKA Faperta Unikarta untuk membangun dan mengembangkan bisnis di sektor pertanian.
Berikutnya, Pengurus IKA Faperta Unikarta akan mendata potensi lahan pertanian di Kukar. Setelah pendataan, jika ditemukan ternyata terdapat penyusutan lahan pertanian, maka pihaknya akan mendorong Pemkab Kukar untuk memproteksi lahan pertanian di Kukar.
“Jangan sampai misalnya lahan pertanian ini ditambang. Jangan sampai dialihfungsikan, sehingga ketika lahan pertanian ini berkurang, maka untuk memenuhi kebutuhan akan produk pertanian itu akan sulit kita penuhi,” jelasnya.
Kata Marwan, pihaknya juga akan mendata kemampuan Kukar dalam membangun swasembada di bidang pertanian. Pendataan di bidang ini akan meliputi kesediaan lahan pertanian serta gabah dan beras.
“Kami akan berbicara dengan Pemkab terkait pemanfaatan RPU (Rice Processing Unit). Kami akan coba nanti melalui alumni. Kita akan lihat siapa alumni yang berpotensi mengelola itu. Nanti kita akan tawarkan kepada pemerintah daerah,” katanya. (*)