Search
Search
Close this search box.

Ince Raden Beberkan Strategi untuk Mengangkat Sektor Pertanian di Kukar

Rektor Unikarta sekaligus dosen Fakultas Pertanian, Prof. Ince Raden. (Berita Alternatif /Ulwan Murtadho)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM- Rektor sekaligus Dosen Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Prof. Ince Raden membeberkan strategi yang harus dijalankan untuk mengangkat sektor pertanian di daerah.

Ia menerangkan bahwa langkah awal untuk mengangkat sektor pertanian ialah dengan menggeser orientasi yang semula bersifat konvensional, menuju pertanian modern yang berbasis digital dengan memanfaatkan penggunaan teknologi terkini.

Dia menjelaskan, sistem pertanian yang berjalan otomatis dapat memudahkan para patani dalam mengawasi komoditi yang mereka tanam.

Advertisements

Dengan demikian, hal tersebut dapat memperkecil peluang serta mengantisipasi kegagalan panen yang menjadi momok menakutkan bagi para petani di setiap masa panen.

“Kita perkenalkan mereka ke pertanian presisi yang sarat akan teknologi untuk menyiram pake drone. Terus mengolah lahan pake mesin. Mereka bisa mengendalikan kekeringan dengan menggunakan hp android. Itu kan sudah ada,” jelas Ince kepada awak media Berita Alternatif pada Kamis (26/9/2024).

“Ada di berapa tempat kok di daerah-daerah di Jawa yang sudah berjalan (pertanian modern). Tentunya kita menyesuaikan dengan kondisi daerah di sini,” tambahnya.

Ia mengatakan, menelurkan suatu program yang berorientasi untuk meningkatkan kesejahteraan para petani sangat perlu digenjot serius oleh pemerintah daerah, khususnya petani-petani milenial yang berjumlah cukup besar di Kukar.

Ince mengungkapkan, terdapat 3016 petani berkategori milenial yang tersebar di berbagai wilayah di Kukar.

“Mereka-mereka ini diharapkan betul-betul serius menggarap sektor pertanian yang berbasis digitalisasi tadi,” kata dia.

Akan tetapi, lanjut Ince, saat ini sebagain besar para petani milenial masih berstatus sebagai buruh yang bekerja di lahan milik orang lain.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ia menyarankan pemerintah daerah dapat memberi insentif lahan pertanian bagi petani-petani milenial, guna membuka kesempatan bagi mereka untuk menggarap lahannya sendiri.

Dengan begitu, keuntungan yang dihasilkan di setiap masa panen dapat dinikmati serta dikelola secara mendiri oleh para petani milenial.

Ia menilai saat ini para petani milenial bahkan tidak perlu lagi mengkhawatirkan terkait dengan akses permodalan.

Pasalnya, kini para petani milenial dapat memanfaatkan program kredit dengan bunga nol persen dari Pemkab Kukar, yaitu Kredit Kukar Idaman (KKI).

Menurut dia, program KKI ini lebih aman dibandingkan harus meminjam modal usaha dari pihak-pihak lain.

“KKI itu betul-betul harus dimanfaatkan dengan baik, harus di sosialisasikan secara menyeluruh. Supaya nanti dengan sehingga pinjaman dana tersebut dapat terserap secara optimal,” sebutnya.

Selain itu, Ince menyebut bahwa pemerintah daerah perlu menambah jumlah pasar dengan merancang sistem yang sehat serta berkualitas, serta menyediakan jaringan pasar strategis yang dikhususkan bagi para petani di Kukar.

Hal tersebut bisa dimulai dengan menciptakan industri hilirisasi untuk mengolah komoditi pertanian menjadi suatu produk, sehingga dapat bermanfaat dalam meningkatkan nilai jual.

“Harus betul-betul dirancang dan didorong sehingga hasil produk-produk pertanian yang ada dikawasan dan di sentra produksi itu bisa terolah memiliki nilai tambah yang tinggi,” pungkas dia. (*)

Penulis: Ulwan Murtadho

Editor: M. As’ari 

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT