BERITAALTERNATIF.COM – Pendiri Rumah Perubahan yang juga pengamat ekonomi Indonesia Prof. Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa masyarakat dunia saat ini sedang menghadapi permasalahan ekonomi yang sangat pelik.
Hal ini disebabkan karena melambungnya harga-harga (inflasi), termasuk harga energi yang naik secara drastis dalam beberapa bulan terakhir.
Guru besar dari Universitas Indonesia ini mencontohkan harga energi di Jerman yang naik hingga 40 persen. Begitu juga dengan harga-harga bahan pokok di negara tersebut.
“Produk-produk lain juga sudah merangkak naik, bahkan sejak awal tahun,” jelas Kasali sebagaimana dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Jumat (9/9/2022) pagi.
Dia juga mencontohkan inflasi di Singapura yang telah mencapai 7 persen. Lalu, Brasil 10 persen. Akibatnya, pengusaha-pengusaha di Brasil tidak lagi mengejar pasar di Asia untuk menjual unggas.
Kata dia, masyarakat Indonesia saat ini memang membeli unggas dengan harga yang lebih mahal dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.
Namun, harga unggas di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan negara-negara lain. Meski begitu, ia menyebutkan, masyarakat Indonesia lebih sensitif dalam menanggapi kenaikan harga. “Baru naik beberapa ribu rupiah saja kita sudah teriak,” jelasnya.
Kasali mengungkapkan, kenaikan harga unggas di Brasil mengakibatkan negara tersebut menghentikan penjualan unggas ke Asia, termasuk Indonesia.
“Karena ternyata inflasi di negaranya sudah begitu tinggi, sehingga kalau dijual di sini, di sini lebih murah daripada yang ada di Brasil,” terangnya.
Inflasi yang relatif tinggi terdapat di negara-negara seperti Surinama yang mencapai 62,2 persen, Lebanon 206 persen, Turki 73,5 persen, Suriah 139 persen, Iran 40 persen, dan Ethiopia 36,6 persen.
Sementara di New Zealand atau Selandia Baru inflasinya mencapai 7 persen, Australia 5 persen, Kanada 8 persen, Amerika Serikat 9 persen, dan Venezuela 222,2 persen.
“Ini adalah fakta-fakta di sejumlah negara. Kalau Anda berada di negara itu, meng-entertain-kan kesulitan dan kemiskinan, ya saya bisa pahami,” katanya.
“Makanya kita lihat orang-orang di negara itu punya uang langsung beli barang. Kenapa? Karena kalau belinya besok, sudah naik lagi. Jadi, mereka benar-benar berjuang untuk cepat mendapatkan barang dan makanan. Jadi, kehidupan susah ada di banyak tempat,” jelasnya.
Sementara itu, inflasi di Indonesia pada Agustus 2022 mencapai 4,69 persen (mtm). Sedangkan inflasi dari Januari hingga Agustus 2022 tercatat 3,63 persen. (um)