BERITAALTERNATIF.COM – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Indonesia dan Kementerian Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia menyepakati perluasan kerja sama pengembangan koperasi dan UMKM.
Kesepakatan itu dicapai saat kunjungan Menkop UKM Teten Masduki kepada Menteri Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia Datuk Ewon Benedick di Putrajaya, Selasa (24/9/2024).
Perluasan kerja sama tersebut meliputi tiga bidang, yaitu penguatan inovasi pembiayaan mikro, peningkatan ekspor UKM, dan kerja sama koperasi.
“Indonesia dan Malaysia memiliki konsentrasi yang sama dalam pengembangan inovasi pembiayaan mikro. Melalui kolaborasi ini, kita dapat saling bertukar pengetahuan, pengalaman, dan inovasi dalam mendukung pertumbuhan UMKM di kedua negara dan kawasan ASEAN. Selain itu, kedua negara berkepentingan untuk memperluas akses pasar UKM di pasar global,” ucap dia seperti dilansir Antara pada Jumat (27/9/2024).
Ia menerangkan bahwa Indonesia, Malaysia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya memiliki keunggulan dalam sektor pertanian dan perikanan. Apalagi, sebagian besar kegiatan produksinya dilakukan oleh UMKM.
Potensi besar tersebut dinilai dapat dioptimalkan melalui kerja sama koperasi lintas negara yang tidak hanya memperkuat rantai pasok di kawasan, tetapi juga mendorong lebih banyak UMKM untuk memasuki pasar global.
Di pertemuan itu pula, dia menyoroti pentingnya kolaborasi untuk mengembangkan model bisnis Rumah Produksi Bersama (RPB) sebagai upaya mendekatkan pelaku UMKM dengan inovasi teknologi.
Dengan pembangunan pabrik pengolahan skala menengah yang dikelola koperasi, RPB diharapkan bisa meningkatkan produktivitas serta pendapatan UMKM, khususnya di sektor pertanian dan perikanan.
Kini, Kemenkop UKM tengah mengembangkan RPB untuk berbagai komoditas unggulan daerah, seperti cabai, kulit, rotan, bambu, kelapa dan garam.
Sementara itu, Menteri Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia Datuk Ewon Benedick menyambut baik perluasan kerja sama UMKM dan koperasi kedua negara itu.
Ia ingin kerja sama ini dapat segera diwujudkan dalam bentuk nota kesepahaman atau MoU.
“Selanjutnya keketuaan ASEAN adalah Malaysia. Kami senang sekali agar inisiatif ini segera kita tindak lanjuti dengan MoU dan kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut dan dapat diperluas di kawasan ASEAN,” ujarnya. (*)
Editor: M. As’ari