BERITAALTERNATIF.COM – Menteri Keuangan AS Janet Yellen menekankan kekuatan ekonomi Amerika, meskipun inflasi tinggi dan tingkat pengangguran nyaris menyentuh rekor.
Yellen yang dijadwalkan bertemu dengan Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki akan menekankan ekonomi AS masih sangat kuat. Walau, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2022 turun 1,6 persen.
Pejabat Senior Departemen Keuangan AS, mengutip sumber Reuters, Selasa (12/7/2022), menyebut akan menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi inflasi, sembari meyakinkan pandangannya bahwa ekonomi AS masih sangat kuat.
Namun, sumber itu mengingatkan bahwa Yellen juga akan mencatat tantangan yang dihadapi ekonomi global dari dampak perang Rusia-Ukraina serta imbasnya terhadap harga komoditas global yang akan memukul ekonomi negara berkembang.
Sebelumnya, mantan ekonom IMF Ken Rogoff memastikan bahwa bank sentral AS, The Fed, tidak mungkin menurunkan inflasi tanpa risiko resesi.
“Mereka harus memilih apakah mereka (AS) harus menurunkan inflasi dengan cepat atau akan melempar negara mereka ke dalam resesi? Saya pikir, mereka mengatakan bahwa mereka akan menurunkan inflasi,” terang dia seperti dikutip CNN Business.
Kepala Ekonom Bank Dunia Carmen Reinhart sebelumnya juga mengaku skeptis bahwa AS dan ekonomi global dapat menghindari ancaman resesi, mengingat lonjakan inflasi, kenaikan suku bunga acuan, dan perlambatan ekonomi di China.
Pada Juni lalu, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan globalnya hampir sepertiga menjadi 2,9 persen untuk tahun ini. Perang Rusia di Ukraina pun menambah kemelut. Belum lagi, pandemi Covid-19.
Menurut perkiraannya, banyak negara akan menghadapi resesi ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi global, lanjut dia, bisa turun menjadi 2,1 persen pada 2022 dan 1,5 persen pada 2023 mendatang. Akibatnya, pertumbuhan per kapita mendekati nol, jika risiko pertumbuhan negatif terealisasi. (*)
Sumber: Menkeu AS Yakin Ekonomi Kuat, Meski Inflasi dan Pengangguran Tinggi