Search
Search
Close this search box.

Ini Lima Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat saat PPKM Darurat

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Istimewa)
Listen to this article

Jakarta, beritaalternatif.com – Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat se-Jawa dan Bali untuk menangani penyebaran kasus Covid-19 mulai 3-20 Juli 2021.

Aktivitas dan mobilitas masyarakat pun dibatasi. Berbagai aturan dibuat, seperti melarang sektor non-esensial buka pada periode tersebut dan kerja dari rumah (WFH) 100 persen untuk karyawan di luar sektor mendesak.

Oleh karena itu, pemerintah memberikan beberapa bantuan untuk warga selama PPKM darurat berlangsung. Berikut adalah daftar bantuan dari pemerintah untuk warga selama PPKM darurat.

Advertisements

Pertama, diskon listrik rumah tangga. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut diskon listrik untuk pelanggan PLN yang sejatinya berakhir pada Juni lalu kembali diperpanjang hingga September.

Diskon diberikan untuk pelanggan listrik rumah tangga (RT) berdaya 450 VA dan 900 VA. Namun, diskon yang diberikan tiga bulan ke depan lebih kecil dari sebelumnya.

Bila sebelumnya pelanggan 450 VA digratiskan, kini pelanggan dikenakan biaya 50 persen dari tagihan. Sedangkan sisanya digratiskan sebanyak 50 persen. Sementara untuk pelanggan 900 VA, diskon diturunkan dari 50 persen menjadi 25 persen.

Kedua, stimulus rekening minimum dan abodemen usaha. Selain meringankan beban listrik warga, pemerintah juga memberikan insentif untuk pengusaha di sektor industri, bisnis, dan sosial.

Pemerintah memberikan bantuan stimulus rekening minimum dan biaya beban/abonemen untuk 1,1 juta pengusaha. Bila sebelumnya abonemen dan rekening minimum dibayar pemerintah alias gratis, kini pengusaha dibebankan 50 persennya.

Ketiga, Bantuan Sosial Tunai (BST). Menteri Sosial Tri Rismaharini akan menyalurkan BST Rp 300 ribu per bulan per penerima kepada masyarakat saat penerapan PPKM Darurat.

Rencananya, BST akan diperpanjang dua bulan dari Juli-Agustus, sehingga dana yang diterima masyarakat mencapai Rp 600 ribu per penerima.

Targetnya, bansos bisa disalurkan mulai minggu ini atau paling lama sampai akhir minggu depan. Pencairan akan dipercepat alias dana cair untuk dua bulan sekaligus.

Keempat, BLT desa. Sri Mulyani mengaku akan mempercepat penyaluran BLT desa. Caranya, BLT desa akan disalurkan secara rapel tiga bulanan pada Juli ini.

Sebagai informasi, BLT desa diberikan kepada kelompok rentan dan miskin sebesar Rp 300 ribu per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulan.

Penerima BLT desa saat ini baru sebanyak 5,02 juta, masih jauh dari target 8 juta penerima. Sehingga, Ani, sapaan akrabnya menyebut, masih ada ruang BLT desa diberikan untuk hampir 3 juta penerima baru.

Kelima, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako. Dua program rutin pemerintah untuk masyarakat miskin dan rentan, PKH dan Kartu Sembako ikut dipercepat realisasinya. Tak cair bulanan, PKH dan Kartu Sembako akan dicairkan untuk tiga bulan sekaligus pada Juli ini.

Percepatan penyaluran ini ditujukan untuk memperkuat daya tahan sosial keluarga penerima. Untuk PKH, bantuan disesuaikan dengan indeks bantuan atau kebutuhan.

Sementara untuk keluarga yang memiliki anak usia dini dan ibu hamil, dana yang diberikan sebesar Rp 3 juta, serta Rp 900 ribu untuk kategori pendidikan anak SD.

Kemudian, Rp 1,5 juta untuk pendidikan anak SMP, Rp 2 juta untuk pendidikan anak SMA, penyandang disabilitas dan lansia Rp 2,4 juta. Hal serupa juga berlaku untuk penyaluran Kartu Sembako dengan indeks bantuan Rp 200 ribu per bulan.

Kartu sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) juga dipercepat penyalurannya untuk tiga bulan. Penerima berhak mendapat Rp 200 ribu per bulan untuk kebutuhan pangan. BPNT disalurkan lewat kartu elektronik kepada 18,8 juta penerima. (cnnindonesia/ln)

Sumber: 5 Jenis Bantuan Pemerintah Bagi Warga saat PPKM Darurat

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT