BERITAALTERNATIF.COM- Korps Garda Revolusi Iran atau IRGC menyatakan dalang di balik pembunuhan Pimpinan Hamas Syahid Ismail Haniyeh merupakan Zionis Israel.
Hal itu disampaikan oleh pelajar Indonesia yang menempuh studi di Iran Idrus Alhamid lewat kanal YouTube Bincang Berita Maula TV pada Minggu (4/8/2024).
“Iran berhasil meluncurkan ratusan rudal dan juga drone ke Israel dan itu masuk ke tanah Israel. Ini hal yang menunjukkan bahwa Iran adalah kuat dan Israel itu lemah. Jadi, harus dijawab oleh Israel,” ungkapnya.
Aksi teror tersebut dimaknainya sebagai strategi Zionis untuk mempermalukan serta mengekspos titik lemah Iran kepada publik dunia.
Serangan yang dialamatkan kepada Syahid Haniyeh, ungkap dia, merupakan ajang balas dendam atas rangkaian serangan rudal balistik Iran yang sempat memporak-porandakan basis militer Israel.
Atas dasar itu, jelas Idrus, IRGC meyakini Israel sebagai mastermind dalam aksi yang merenggut nyawa Pemimpin Hamas tersebut, sebab pada malam yang sama Israel juga melancarkan serangan ke jantung Kota Beirut Lebanon yang kemudian menewaskan Fuad Shukr.
Berdasarkan pengamatan IRGC, metode tersebut biasa digunakan Zionis Israel dalam berbagai aksi terornya.
“Walaupun sebagian petinggi Israel tidak menyatakan secara resmi bahwa itu adalah perbuatan kami, akan tetapi dari bentuk dan jenis teror yang dipelajari oleh IRGC, model-model teror seperti ini adalah teror yang biasa dilakukan oleh Israel,” jelasnya.
Dia menduga Syahid Haniyeh diserang menggunakan peluru proyektil yang ditembakkan oleh milisi Israel dari jarak dekat.
Ia menjelaskan, Kota Teheran merupakan kawasan lembah yang dikelilingi sejumlah pegunungan.
Idrus memperkirakan proyektil itu dilontarkan saat milisi Israel bersembunyi di sela-sela pegunungan yang berdekatan dengan penginapan Pemimpin Hamas tersebut.
“Serangan itu terjadi di dalam Iran; tidak dari luar Iran. Yaitu dengan proyektil jarak dekat atau peluru kendali dengan hulu ledak sekitar 7 kilogram, dan ini hulu ledak yang sangat besar,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: Ufqil Mubin