BERITAALTERNATIF.COM – Sekolah Dasar Negeri 018 Tenggarong merupakan salah satu sekolah yang masuk dalam Program Adiwiyata Nasional sejak 2017.
Program tersebut bertujuan mendorong warga sekolah agar memiliki kesadaran tentang pelestarian lingkungan yang bersih dan nyaman.
Kepala SDN 018 Tenggarong, Hj. Saida Hafina mengatakan, sejak awal tahun lalu hingga Juni 2023, sekolah yang dipimpinnya sudah mewujudkan sejumlah program, terutama Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup (GPBLH).
Selain mengajak siswa dan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan seperti menghemat listrik, air, menanam pohon, dan membuang sampah pada tempatnya, jajaran SDN 018 Tenggarong juga ketat dalam mengedukasi siswa agar tidak melakukan vandalisme terhadap fasilitas umum.
“Kita harus merasa memiliki seluruh fasilitas umum. Ketika kita peduli dengan lingkungan, kita tidak boleh vandalisme. Itu kita kampanyekan dengan membagi selebaran,” jelas Saida, Senin (3/7/2023).
GPBLH tersebut, sambung dia, dikampanyekan oleh beberapa siswa yang merupakan duta lingkungan dan duta satuan tugas lingkungan yang dibimbing oleh guru di sekolah.
Dalam gerakan itu, Saida menekankan tentang pentingnya memelihara lingkungan, terutama fasilitas umum seperti di sekolah maupun masyarakat.
“Kita ingin menekankan program ini, yaitu pemeliharaan lingkungan seperti menghemat air, energi dan hemat alat tulis seperti tidak boros kertas,” jelasnya.
Saida juga mengajak para siswa agar rajin menanam pohon. Ia meyakini bahwa pohon yang ditanam siswa tersebut akan menyumbang oksigen bagi manusia.
“Kita harus menanam minimal bunga. Itu terus kita kampanyekan soal lingkungan,” ujarnya.
Untuk menghindari lingkungan yang tandus akibat penggalian batu bara yang berlebihan, gerakan sadar lingkungan melalui penanaman pohon dan mengurangi sampah tersebut bertujuan membangun kesadaran masyarakat, yang dimulai dari SDN 018 Tenggarong.
Gerakan-gerakan kecil yang terus menerus itu diyakininya mampu mengurangi dampak iklim panas ataupun cuaca ekstrem.
“Kita melaksanakan gerakan ini karena setiap orang pasti menghasilkan sampah. Kalau tidak ada yang peduli maka lingkungan kita akan dipenuhi sampah,” terangnya.
Menurut Saida, tak ada lagi planet lain yang bisa ditempati kecuali Bumi. Karena itu, gerakan peduli lingkungan merupakan tugas bersama untuk merawat Bumi.
Ia berharap GPBLH bisa disukseskan secara bersama-sama oleh warga sekolah dan masyarakat di sekitar SDN 018 Tenggarong.
“Kita ingin gerakan ini memunculkan inspirasi bagi masyarakat, terutama bagi anak pelopor yang menjadi penggerak di masa depan,” ucapnya.
Gerakan tersebut terbangun atas kerja sama berbagai pihak seperti guru, orang tua, siswa, kelurahan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kukar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar, PT Erlangga, PT Yudhistira, Masmedia, dam Etam Edutek.
PT Pamapersada Nusantara juga ikut menyukseskan gerakan ini. Perusahaan tersebut membantu merenovasi dan memperbaiki toilet SDN 018 Tenggarong.
“Kemudian Puskesmas mengedukasi di bidang pola hidup bersih dan sehat di sekolah. Kami ucapkan terima kasih,” pungkasnya. (rh/fb)