Kukar, beritaalternatif.com – Para petani di Desa Giri Agung, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sukses menanam dan memelihara jagung. Hal ini ditunjukkan dengan panen perdana jagung hibrida pada Jumat (18/3/2022).
Panen perdana ini dihadiri oleh Kepala Desa Giri Agung, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), pengurus Gapoktan, perwakilan petani peserta program jagung, manajemen PT Indoditas Duta Raya, perwakilan Pupuk Kaltim, dan Duta Tani.
PPL Desa Giri Agung, I Nengah Diksa mengungkapkan, para petani di desa tersebut menanam jagung hibrida di lahan seluas 70 hektare.
Ia menyebutkan, program penanaman jagung hibrid R7 tersebut terlaksana atas kerja sama antara Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar dengan PT Indositas Duta Raya.
Nengah mengungkapkan, PT Indositas Duta Raya berperan dalam pengadaan bibit jagung, pupuk, racun rumput, racun hama, sarana produksi, dan tenaga pendamping petani untuk menyukseskan program tersebut.
“Jagung yang dipanen ini juga dijual ke PT Indoditas Duta Raya,” ungkap Nengah kepada beritaalternatif.com, Jumat sore.
Selama menanam jagung, para petani menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya pembukaan lahan. Pasalnya, lahan yang digunakan untuk penanaman jagung ini merupakan “lahan tidur”.
“Jadi, banyak semak belukar bahkan hutan-hutan kecil yang harus ditebangi,” bebernya.
Selain itu, jagung yang ditanam para petani rawan diserang hama. Sumber penyakit tanaman tersebut dapat mengganggu pertumbuhan jagung.
Kata Nengah, bila hama hanya menyerang batang jagung, para petani dapat mengatasinya dengan insektisida penggerak batang.
“Kalau penggerek batang bisa disemprot dengan insektisida,” jelasnya.
Tantangan lain, jagung rawan dimakan dan dirusak oleh kera. Para petani pun menanggulanginya dengan menjaga lahan pertanian mereka sehingga tidak diganggu oleh kera.
“Kera ini enggak makan banyak, tapi merusak tanaman mulai mematahkan batang hingga daun jagungnya,” tutup Nengah. (*)
Penulis: M. As’ari
