BERITAALTERNATIF.COM – Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bakal melanjutkan program peningkatan kesejahteraan bagi guru ngaji, marbot masjid dan para ustadz yang ada di pesantren.
Hal itu diungkapkan cawapres Mahfud dalam acara silaturahmi dengan para ulama dan habib se-DKI Jakarta di iNews Tower, Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Acara tersebut dihadiri para ulama dan habaib se-DKI Jakarta dan sejumlah daerah lainnya di antaranya KH. Husni Mubarok, Kiai Lutfhi dari Forum Betawi Rembug (FBR), KH. Imam Pituduh, KH. Fahmi Amrullah Hadziq dari Tebuireng, Gus Rofiuddin, hingga Habib Abdul Khoir Al Haddad.
“Kita akan teruskan kebijakan yang sudah ada. Ada UU Pesantren dan Hari Santri Nasional. Itu melengkapi mozaik Ke-Indonesiaan kita. Dan bentuk pengakuan peran santri dan pesantren. Kita akan berikan perhatian lebih,” ujar Mahfud.
Ia mengatakan bahwa guru ngaji, marbot, ustadz, seharusnya mendapatkan honorarium yang layak. Menurutnya saat ini, gaji guru ngaji rata-rata Rp 200 ribu, enam bulan baru dibayar dan ada juga yang hanya Rp 75 ribu.
Bahkan, kata Mahfud, di Aceh marbot dan guru ngaji tak digaji. Namun tetap tekun mengabdi. Jumlahnya di Aceh, sekitar 1.500 orang yang 65 persennya tidak punya pekerjaan tetap. Sisanya petani dan pedagang. Pendapatnya jauh di bawah UMR.
“Alhamdulillah kita punya dana. Jumlahnya Rp128 triliun. Tinggal gimana ngaturnya untuk kesejahteraan guru dan ustaz,” ungkap Mahfud.
Ganjar-Mahfud, tambah Menko Polhukam itu, bakal meningkatkan bantuan pesantren yang lebih adil dan merata. Khususnya pesantren yang kecil-kecil.
“Ini akan kita atur kembali. Program penyetaraan untuk guru-guru madrasah. Penyeteraan institusinya, dan guru-gurunya. Sudah ada, tapi strateginya harus diperbaiki. Supaya guru madrasah, yang disertifikasi, tetap bertugas di madrasah di pesantren, supaya tidak pergi ke pendidikan negeri,” bebernya.
Ganjar-Mahfud juga akan membangun ekosistem yang mempersiapkan santri yang jadi ilmuwan, usahawan, dan entrepreneur. Sebab, banyak santri keren, tetapi usaha sendiri, bukan by design.
“Nah itu semua yang akan kita design agar semua santri merata punya kesempatan. Agar produk pesantren yang unggul semakin banyak. Go internasional bukan karena usaha pribadi, tapi disiapkan,” jelasnya. (rca/nsa)
Sumber: Sindo News