Search

Jejak Langkah Ramli, Seorang Anak Petani yang Sukses Meniti Karier di TNI

Danramil Kecamatan Muara Kaman, Ramli. (Berita Alternatif/Rifai)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Ramli dilahirkan di Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 1968.

Desa kelahirannya dikenal dengan suasana pedesaannya yang kental serta masyarakatnya yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.

Kedua orang tuanya bernama Mansyur dan Mariyama. Kini, mereka sudah meninggal dunia. Mereka adalah sosok yang sangat dihormati dan dicintai Ramli.

Advertisements

Ayah Ramli, Mansyur, merupakan seorang pekerja keras yang selalu mengajarkan nilai-nilai kejujuran dan ketekunan kepada anak-anaknya.

Sementara ibunya, Mariyama, seorang wanita yang penuh kasih sayang dan selalu mendukung setiap langkah buah hatinya.

Ramli adalah anak kedua dari dua bersaudara. Mereka tumbuh bersama dalam keluarga yang sederhana namun penuh kasih sayang.

Orang tuanya berprofesi sebagai petani bawang merah. Mereka bekerja keras di ladang setiap hari untuk memastikan mereka memiliki kehidupan yang layak. Bawang merah yang mereka tanam adalah sumber penghasilan utama keluarga Ramli.

Masa Kecil dan Pendidikan

Sejak kecil, Ramli sudah terbiasa dengan aktivitas fisik yang intens. Dia harus berjalan kaki ke kebun dan sekolah setiap hari. Kebiasaan ini bukan hanya sekadar aktivitas rutin, tetapi juga menjadi bagian penting dari kehidupannya sehari-hari.

Latar belakang ekonomi keluarga yang tidak mampu membuat mereka harus berhemat dalam banyak hal, termasuk transportasi. Oleh sebab itu, berjalan kaki menjadi pilihan utama.

Dia menyelesaikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Desa Parangina, yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari rumahnya. Setiap hari, ia mesti menempuh jarak ini dengan berjalan kaki.

Lingkungan sekolahnya yang asri dan tenang mendukung proses belajar mengajar yang kondusif. Banyak kenangan indah yang terukir dalam sanubarinya selama masa-masa SD dan SMP, mulai dari kegiatan ekstrakurikuler hingga persahabatan yang terjalin erat.

Sementara sekolah menengah atas diselesaikannya di Yayasan Islam yang berlokasi di depan SMAN 1 Kota Bima pada tahun 1988-1989.

Karier di Tanah Rantauan

Ramli memutuskan untuk merantau ke Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 1989. Keputusan ini diambilnya agar dapat mencari kehidupan yang lebih baik sehingga dapat membantu perekonomian keluarganya di kampung halaman.

Setibanya di Kaltim, dia bekerja sebagai kuli bangunan. Pekerjaan ini ditekuninya dengan penuh semangat meskipun tidak mudah. Pasalnya, ia harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan pekerjaan yang cukup berat.

Pada tahun 1990-1991, Ramli membaca pengumuman dari TNI AD mengenai pembukaan pendaftaran anggota TNI. Meskipun awalnya tidak memiliki niat atau cita-cita menjadi anggota TNI, dia merasa tertarik dan memberanikan diri untuk mendaftar sebagai calon abdi negara di bidang militer.

Ia merasa momentum ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengubah taraf hidup dan memberikan kontribusi lebih besar kepada negara.

Karena itu, Ramli mengikuti berbagai rangkaian tes. Selama menjalani tes, tak ada halangan apa pun yang dihadapinya. Pada 27 Oktober 1990, dia dinyatakan lulus menjadi Tamtama TNI AD bersama 75 orang lainnya.

Setelah itu, mereka menjalankan pendidikan Tamtama di Manggar Kota Balikpapan selama tujuh bulan.

Seusai menyelesaikan pendidikan, ia ditempatkan di Batalion 611 Samarinda. Momentum ini adalah penempatan pertamanya sebagai anggota TNI. Ramli pun sangat antusias memulai dan meniti karier di TNI.

Ia menjalankan tugas di Batalion 611 hingga tahun 2002. Selama periode ini, Ramli mengaku banyak mendapatkan pengalaman dan pelajaran berharga yang memperkaya pengetahuan dan keterampilannya sebagai anggota TNI.

Setelah itu, ia kembali dipindah ke Korem pada tahun 2002 hingga 2008. Sejak 2008 hingga saat ini, Ramli masih bertugas di Kodim 0609/Kkr.

Pada tahun 1993-1994, ia memulai perjalanan yang penuh tantangan dan pengalaman di Saroja Timor Timor. Mereka berangkat dengan semangat dan tekad untuk menjalankan tugas negara.

Ramli menjalankan tugas selama satu tahun penuh di wilayah Timor Timor, sebuah daerah yang menuntut kesiapan dan ketahanan fisik serta mental.

“Tahun 1993-1994 menjadi titik awal perjalanan yang tidak hanya menguji kemampuan kami, tetapi juga memperkaya pengalaman hidup,” ungkapnya.

Saat ini, ia dipercaya oleh Dandim 0609/Kkr menjadi Danramil Kecamatan Muara Kaman. (*)

Penulis: Ahmad Rifai

Editor: Ufqil Mubin

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA