BERITAALTERNATIF.COM – Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Jimmy mengapresiasi usaha dan kerja keras Pemerintah Kabupaten Kutim yang melibatkan berbagai pihak dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Kutim.
“Sebenarnya semua pihak terlibat dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Standar garis batas kemiskinan saat ini telah mencapai Rp 600 ribu per bulan untuk satu kepala keluarga dengan total pendapatan yang dianggap miskin berada di bawah Rp 1,8 juta,” ujarnya sebagaimana dilansir dari Suara Kutim pada Minggu (11/8/2024).
Dia menjelaskan bahwa salah satu faktor yang berpotensi mempercepat pengentasan kemiskinan di Kutim adalah pengembangan lahan sawit.
Wacana pemanfaatan sisa konsesi PT Kaltim Prima Coal (KPC) untuk keperluan ini telah menarik minat investor dan masyarakat luas.
Potensi ini tidak hanya menggerakkan roda ekonomi lokal, tetapi juga menjadikan Kutim sebagai wilayah penunjang Ibu Kota Nusantara yang memiliki daya tarik tersendiri. “Ini adalah bagian positif dari peningkatan ekonomi,” tambahnya.
Ia berharap anggaran sebesar Rp 1,9 triliun yang telah dialokasikan untuk tahun depan menjadi modal penting dalam mencapai target pengentasan kemiskinan di Kutim.
Anggaran ini diharapkannya dapat digunakan untuk berbagai program yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam aspek perumahan.
“Fokus utama kami adalah memastikan setiap rumah tinggal memenuhi standar layak huni,” tegasnya.
Dalam satu dekade terakhir, Kutim mencatatkan sedikit kemajuan dalam upaya menurunkan angka kemiskinan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, persentase penduduk miskin di Kutim turun tipis dari 9,1 persen menjadi 9,06 persen pada tahun 2023. Meskipun penurunan ini relatif kecil, dampaknya mulai terasa di berbagai sektor.
Dengan total penduduk sebanyak 427.490 jiwa, Kutim tetap berada di posisi empat besar wilayah dengan persentase penduduk miskin tertinggi di Kalimantan Timur.
Meski demikian, kabupaten ini masih lebih baik dibandingkan dengan Mahakam Hulu dan Kutai Barat, yang memiliki persentase kemiskinan masing-masing sebesar 11 persen dan 9 persen. (adv)
Editor: Ufqil Mubin