Search
Search
Close this search box.

Meriahkan HUT Ke-77 RI, Pemuda Jonggon Desa Adakan Ragam Lomba, Seni Reog dan Jaranan

Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Para pemuda RT 10 dan 11 Jonggon Desa, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur memperingati HUT ke-77 RI dengan mengadakan berbagai lomba.

Berbagai lomba yang diadakan sejak pagi hingga sore hari pada 17 Agustus 2022 tersebut diikuti oleh anak-anak, remaja, pemuda, hingga orang tua. Selain itu, mereka juga mengadakan pentas budaya pada malam hari dengan menampilkan reog dan jaranan.

Dalam pentas reog dan jaranan ini, para pemuda Jonggon Desa menampilkan Bhekso Turonggo Mudo Jonggon C, Turonggo Sekar Sari, Reog Singo Budoyo Jonggon Jaya, dan Suryo Dewo Ayom.

Advertisements

Pembina Tari di Paguyuban Bhekso Turonggo Mudo Harno menjelaskan bahwa pentas seni dan budaya tersebut bertujuan memberikan penyadaran kepada masyarakat terkait kekayaan dan keragaman seni dan budaya di Indonesia.

“Indonesia mempunyai keaneragaman budaya yang patut kita syukuri. Dengan cara ini, kita juga menanamkan bahwa kesenian reog dan jaranan milik Indonesia,” jelas Harno dalam rilisnya yang diterima beritaalternatif.com pada Selasa (23/8/2022) sore.

Kata dia, pentas reog dan jaranan di HUT RI tersebut merupakan usaha para pemuda Jonggon Desa dalam menanamkan kepada masyarakat terkait kekayaan budaya Indonesia yang akhir-akhir ini diklaim Malaysia.

Belakangan ini, kata Harno, kesenian reog dan jaranan kerap diklaim Malaysia lewat siaran TV lokal, nasional, dan kanal YouTube. Ia pun sangat prihatin dengan hal tersebut.

Pasalnya, kesenian reog dan jaranan merupakan warisan budaya Indonesia yang turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya.

“Ini sama saja sebagai usaha menghilangkan hak warisan budaya yang telah diwariskan secara turun temurun kepada anak dan cucu bangsa Indonesia. Karena terus diwariskan kepada kita, reog dan jaranan bisa kita nikmati saat ini,” jelasnya.

Dia pun mendorong pemerintah mendaftarkan seluruh warisakan budaya dan kesenian bangsa Indonesia. Dengan begitu, tidak ada lagi negara lain yang dengan mudah mengklaimnya.

“Ini wujud cinta kami kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami berharap ke depan tidak terjadi lagi klaim-klaim murahan yang dilakukan oleh negara Malaysia,” tegas Harno. (*)

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA