BERITAALTERNATIF.COM – Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdikbud Kukar Joko Sampurno mengatakan bahwa jumlah guru sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sekolah-sekolah di Kukar.
Namun, kata dia, guru berstatus PNS dan PPPK masih kurang. Padahal, jumlah guru SD dan SMP negeri atau swasta di Kukar mencapai lebih dari 11 ribu.
“Kalau gurunya sih tidak kurang ya, tetapi statusnya saja,” ucap Joko kepada awak media di Hotel Grand Fatma Tenggarong pada Jumat (27/10/2023).
Dia menjelaskan, persentase guru di Kukar mencapai 90-95 persen. Jumlah itu relatif cukup untuk mengajar di sekolah-sekolah di Kukar. Namun, status kepegawaiannya kebanyakan masih berstatus Tenaga Honor Sekolah (THS).
“Artinya, sebagian dari guru ini kan statusnya THS. Kalau PNS ya memang kurang. Jadi, mereka seolah-olah kurang begitu,” jelasnya.
“Enggak usah di desa, di kota aja kurang kalau yang berstatus PNS ya,” imbuhnya.
Joko menerangkan kebutuhan guru yang berstatus PPPK mencapai sekitar 3 ribu orang. Namun, formasi PPPK yang dibuka hanya 1.500 orang.
“Kalau idealnya pasti 1.500 kurang untuk status kepegawaiannya ya, tapi kalau gurunya di lapangan ya cukup,” jelasnya.
Setiap tahun, lanjut dia, guru-guru di Kukar memasuki usia pensiun. Sekolah pun perlu mencari pengganti mereka.
Untuk mengisi kekosongan itu, kata Joko, sekolah mengangkat THS yang dibiayai dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari daerah dan nasional.
Pengalokasian dana BOS di bidang pendidikan PAUD, SD, dan SMP sudah disertai petunjuk teknis.
“Untuk membantu berjalannya proses belajar mengajar. Karena kalau guru pensiun siapa nanti ngajar? Murid saja kita tinggal 5 menit ke kamar kecil aja ribut, apalagi ditinggal gurunya pensiun enggak ada yang menggantikan,” tutupnya. (adv/mt)