BERITAALTERNATIF.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Junaidi menyampaikan sejumlah nasihat dan saran kepada para pemuda Kukar dalam kegiatan talkshow yang diselenggarakan DPD KNPI Kukar pada Sabtu (2/11/2024) malam.
Sebelum berbicara tentang peran konkret pemuda-pemuda Kukar dalam pembangunan, dia mengingatkan para pemuda agar melatih mindset sekaligus meningkatkan kualitas individual mereka.
Hal itu dapat dimulai dengan sikap para pemuda secara kontinu mengasah serta mempertajam kembali analisis mereka dalam memandang setiap persoalan, khususnya analisa-analisa yang berkarakter solutif untuk mengatasi berbagai masalah daerah. Hal itu dapat dimulai dengan membiasakan diri untuk berdiskusi dan membaca buku.
Ia mendorong para pemuda, mahasiswa beserta putra-putri Kukar agar berani mengambil risiko guna menggapai sesuatu yang dicita-citakan.
Junaidi juga mendorong para pemuda Kukar supaya tidak takut gagal. Kegagalan dinilainya sebagai proses yang harus dilalui sebelum mencapai suatu kesuksesan.
Kegagalan juga dimaknainya sebagai pertanda agar tidak menyombongkan diri serta tidak cepat puas atas pencapaian yang diraihnya.
Pemuda yang berkualitas, kata dia, dapat dilihat dari seberapa cepat ia bangkit dalam menggapai kembali mimpinya.
Ia mengaku telah berulang kali merasakan pengalaman pahit dalam prosesnya untuk menjadi ketua DPRD Kukar. Hal itu dapat dilacak saat Junaidi gagal terpilih sebagai anggota parlemen daerah pada tahun 2009.
“Jika engkau down, secara mental engkau bukanlah seorang pemuda dan engkau bukan bagian dari seorang Junaidi,” ungkapnya saat menyampaikan materi di Sekretariat KNPI Kukar.
Lima hingga sepuluh tahun ke depan, kata dia, pemuda akan berperan penting dalam pembangunan Kukar. Hal ini merupakan tuntutan regenerasi dalam kepemimpinan daerah.
“Bagaimana regenerasi bisa terjadi? Asal para pemuda dapat meng-upgrade dirinya menjadi seorang pemuda yang bisa diandalkan membangun Kutai Kartanegara,” jelasnya.
Ia berharap KNPI Kukar beserta segenap organisasi kepemudaan dan OPD di Kukar saling berkolaborasi dan bahu-membahu memajukan daerah.
Junaidi juga ingin KNPI Kukar dapat berperan dalam memaksimalkan peran para pemuda daerah untuk terlibat di berbagai sektor, khususnya sektor-sektor yang menyangkut pembangunan dan perekonomian daerah.
Pengembangan pada dua sektor tersebut dapat diwujudkan dengan memperhatikan sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Dia berharap KNPI memberikan kontribusi berupa dorongan yang konsisten kepada Pemkab Kukar untuk menjamin ketersediaan pangan di Kukar. Sebab, pangan merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan setiap orang.
Karena itu, menurutnya, langkah awal yang mesti dilakukan KNPI dalam menstimulus sektor pertanian serta menjamin ketahanan pangan daerah dapat diawali dari inisiatif KNPI untuk menjalin sekaligus menggandeng dinas-dinas di lingkungan Pemkab Kukar agar saling bekerja sama guna mendorong minat para pemuda di Kukar untuk terjun ke sektor pertanian.
KNPI Kukar, sambungnya, dapat memberikan sumbangsih berupa penyediaan SDM yang cukup dan kompeten dalam menggarap sektor yang menjadi kebutuhan dasar umat manusia tersebut.
“Kita bangun pemuda-pemuda tani. KNPI harus bisa mendistribusikan pemuda-pemudanya untuk bangga menjadi seorang petani,” tuturnya.
Selain itu, KNPI sebagai wadah resmi yang menaungi serta menghimpun para pemuda dan mahasiswa dari berbagai organisasi kepemudaan dan mahasiswa diharapkannya menjadi wadah strategis dalam menghimpun ide-ide besar yang digagas oleh para pemuda.
Agar gagasan itu dapat tersampaikan secara efektif, Junaidi mendorong KNPI Kukar mengadakan diskusi dengan para pejabat dan pemerintah. Hal itu dapat dimulai dengan cara mengadakan diskusi publik yang mendatangkan para paslon yang berkompetisi di Pilkada Kukar.
Dalam diskusi tersebut, kata dia, KNPI Kukar bisa menjadi laboratorium yang menguji kelayakan masing-pasing paslon. Apabila setiap paslon berhalangan hadir, KNPI Kukar dapat mengundang anggota dari tim sukses paslon.
“Undang masing-masing tiga paslon untuk menyampaikan ide dan gagasannya. Bukan menjatuhkan paslon satu dengan yang lain. Akan tetapi bagaimana membangun Kutai Kartanegara yang lebih baik. Berdebat secara politik Kukar mau jadi apa lima tahun ke depan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: Ufqil Mubin