Search
Search
Close this search box.

Syarat untuk Jadi Jurnalis Profesional Menurut Najwa Shihab

Listen to this article

Beritaalternatif.com – Jurnalis adalah orang menghimpun, mengolah, dan menyampaikan berita kepada publik.

Semua orang bisa menjadi jurnalis bila mempunyai keinginan dan kemampuan dasar untuk menggeluti profesi tersebut.

Jurnalis senior Indonesia, Najwa Shihab mengatakan, hal mendasar yang harus dimiliki oleh jurnalis adalah rasa ingin tahu dan sifat kritis.

Advertisements

“Yang penting itu mengasah rasa keingintahuan dan rasa kritis. Kalau melihat suatu peristiwa atau kejadian, (dia harus) mencari tahunya,” ucap Najwa sebagaimana dikutip beritaalternatif.com dari kanal YouTube Wow pada Minggu (22/5/2022) siang.

Kata dia, jurnalis harus ahli dalam semua hal meski hanya mengetahuinya sedikit. Pasalnya, jurnalis dapat ditugaskan di bidang-bidang yang bukan jurusannya saat menempuh pendidikan.

Jurnalis yang baik adalah orang yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, selalu mau belajar, dan selalu membaca berbagai informasi. “Karena itu akan jadi bekal pengetahuan kita ketika harus meliput atau mengaver peristiwa-peristiwa di sekeliling kita,” terangnya.

Najwa menyimpulkan bahwa jurnalis harus terus belajar, tidak cepat puas atau selalu mau mencari tahu serta punya rasa ragu (skeptis) yang tinggi, selalu kritis, dan mau berkenalan dan berteman dengan siapa saja.

Dia menyebutkan, kekayaan terbesar seorang wartawan itu sesungguhnya adalah jejaring. Jia jurnalis mengenal banyak orang, secara otomatis dia mempunyai banyak kesempatan untuk mengetahui lebih banyak informasi dibandingkan orang lain.

“Jadi, harus selalu mau bergaul. Harus rajin-rajin bergaul. Tidak pilih-pilih berteman dengan siapa. Karena di sekeliling kita hampir semua orang itu punya cerita yang menarik untuk kemudian disampaikan ke publik,” urainya.

Najwa menegaskan, wartawan yang baik adalah orang yang bisa memilah dan memastikan bahwa informasi yang didapatkannya benar-benar kredibel.

Apabila jurnalis menyampaikan suatu informasi yang ternyata salah, hal itu bisa membawa dampak buruk untuk dirinya, perusahaan media, dan masyarakat.

Kesalahan dalam pemberitaan bisa mempengaruhi kredibilitas jurnalis. Orang-orang kemudian tidak mempercayai berita yang disampaikannya. “Jadi, harus selalu teliti dan mau untuk mencari tahu apa sesungguhnya akar permasalahan dari isu yang kita liput,” sarannya. (*)

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA