BERITAALTERNATIF.COM – Keberadaan kawasan Titik Nol Tenggarong telah memberikan keuntungan bagi para pelaku usaha yang berjualan di lokasi tersebut.
Pemiliki lapak Gorengan Acil AS Aspianti mengaku pernah berjualan di kawasan Car Free Day (CFD) Tenggarong.
Dia hanya bisa membuka lapak di CFD pada hari Minggu. Hal ini berdasarkan jadwal yang ditetapkan Pemkab Kukar.
Sementara itu, ia menyebut Pemkab Kukar tak memberikan batasan waktu bagi para pelaku usaha untuk berjualan di kawasan Titik Nol Tenggarong.
Para pengunjung juga kerap membanjiri kawasan tersebut, khususnya pada malam hari.
Hal ini membuatnya mendapatkan keuntungkan yang lebih besar saat berjualan di Titik Nol dibandingkan lokasi CFD.
“Jauh penghasilan yang didapat saat ini dengan tempat CFD sebelumnya. Lebih besar di Titik Nol karena pengunjungnya rame setiap malam,” jelasnya saat diwawancarai awak media ini pada Rabu (28/8/2024).
Kawasan Titik Nol dipadati pengunjung setiap hari karena lokasi tersebut menjadi tempat berkreasi bagi para pelaku seni di Kukar.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan seni musik tersebut rutin dilaksanakan pada malam hari.
Para musisi, sambung Aspianti, tampil setiap malam Kamis di area tersebut.
Menurutnya, aktivitas para musisi dan pelaku seni tersebut sangat membantu para pelaku UMKM yang berjualan di Titik Nol untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Dia berharap pelaku UMKM dan dinas terkait membangun kerja sama untuk meningkatkan jumlah pengunjung di kawasan Titik Nol.
Aspianti juga menyarankan para palaku UMKM di Titik Nol dapat diidentifikasi sehingga dapat membentuk kelompok tersendiri.
“UMKM ini kembali didata agar membentuk komunitas pedagang UMKM Titik Nol,” imbuhnya.
Cara tersebut dinilainya sangat efektif untuk memperkenalkan kuliner khas Kutai yang dijual di Titik Nol.
“Kita tidak saja terkenal di Titik Nol ini, melainkan juga dapat menarik minat bagi pengunjung yang belum berkunjung ke sana,” ucapnya. (adv)
Penulis: Hamdi
Editor: Ufqil Mubin