Search
Search
Close this search box.

Kejari Kukar Punya Program Bapak Asuh Anak Stunting, Tommy: Langkah Awal Entaskan Gizi Buruk

Tommy Kristanto, Kepala Kejari Kukar. (Istimewa)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kukar memiliki program yang diberi nama Bapak Asuh Anak Stunting.

Program tersebut mengutamakan pola asuh, pola makan dan sanitasi bagi anak-anak yang mengalami stunting akibat kekurangan gizi.

Kepala Kejari Kukar, Tommy Kristanto menyebutkan, program tersebut hadir bukan tanpa alasan. Kata dia, program itu berangkat dari melihat peluang Indonesia menghadapi bonus demografi di tahun 2045.

Advertisements

Tommy menyebut, Indonesia di 2045 memiliki potensi lonjakan masyarakat usia produktif 20-60 tahun yang cukup tinggi.

Peluang itu, lanjutnya, jika tidak disikapi sejak 25 tahun dari sekarang maka akan ada lonjakan penduduk yang tidak berkualitas alias manusia yang tidak punya daya saing dan  berguna.

“Kalau kita siapkan dari sekarang menuju 2045 maka akan banyak generasi gemilang yang berdaya saing. Itu baru namanya bonus,” ujar Tommy, Senin (14/8/2023).

Di Kukar, kata dia, daerah kaya sumber daya alam ini masih memiliki data anak dengan angka stunting yang cukup tinggi.

Agar angka tesebut menurun, ia menginisiasi bagi seluruh pegawai di Kejari Kukar untuk mengasuh minimal satu anak angkat untuk dibina dan dirawat.

Polanya, Kejari Kukar akan bekerja sama dengan Puskesmas terdekat untuk mendata anak-anak yang mengalami gizi buruk agar diasuh dan dirawat.

“Kita bekerja sama dengan Puskesmas, kita cari data anak-anak yang tersebar, kita ambil satu untuk kita asuh dan kita monitoring kita pastikan kebutuhannya,” jelasnya.

Ke depan program tersebut, kata dia tidak seperti program pada umumnya yang hanya membagikan susu dan sepiring telur kemudian difoto lalu pulang.

Ia menyebutkan, Program Bapak Asuh Anak Stunting merupakan program berkelanjutan. Jangka waktunya minimal 6 bulan. Penerapannya, orang tua angkat diharuskan untuk memperhatikan pola makan yang sehat bagi anak asuh.

“Anak yang saya asuh alhamdulillah sudah meningkat statusnya dari yang gizi buruk menjadi kekurangan gizi. Dulu waktu saya temui gizi buruk setelah mendapatkan perawatan sekarang sudah meningkat sehat,” ungkap Tommy.

Ia meyakini, program tersebut jika diterapkan oleh seluruh pegawai di Pemkab Kukar, ke depan tidak ada lagi anak yang mengalami gizi buruk.

“Banyak pejabat di Kukar kalau bergotong royong membiayai satu orang anak kekurangan gizi maka akan ada generasi milenial yang terjamin kualitasnya,” pungkasnya. (rh)

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA