BERITAALTERNATIF.COM – Direktur Politician Academy Bonggas Adhi Chandra menyebutkan bahwa calon anggota legislatif dan kepala daerah membutuhkan lima hal untuk bertarung dalam kontestasi politik pada tahun 2024.
Adhi mengatakan, Anda harus menyiapkan lima hal tersebut sejak awal atau jauh sebelum pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Begitu Anda memutuskan untuk berkontestasi dalam pemilihan legislatif ataupun pemilihan kepala daerah, lima hal ini sejak awal Anda harus siapkan,” ujar Adhi sebagaimana dikutip beritaalternatif.com dari kanal YouTube Politician Academy pada Jumat (3/5/2022) malam.
Pertama, mindset yang tepat. Mindset merupakan sekumpulan nilai dan keyakinan di kepala Anda, yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar.
“Bila Anda ingin masuk ke dalam politik, maka mindset Anda sejak awal harus benar, lurus, dan sejajar. Jangan sampai ada keyakinan yang bertolak belakang,” jelasnya.
Ia mencontohkan, jika Anda ingin maju sebagai politisi, di dalam kepala Anda, Anda harus membayangkan politik itu adalah hal yang baik, serta politisi merupakan profesi yang mulia.
Sebaliknya, apabila Anda memutuskan maju dalam kontestasi demokrasi, tetapi Anda berpikir bahwa politik itu kotor, kejam, dan penuh dengan intrik, maka secara tidak langsung Anda membentuk keyakinan bahwa Anda tidak akan berhasil dalam pertarungan tersebut.
“Kenapa? Karena nilai dasar kita menganggap bahwa politik itu kotor. Politik itu kejam. Sedangkan kita sebagai manusia tidak menginginkan untuk menjalankan sesuatu yang kotor dan jahat,” katanya.
Adhi menganalogikan seseorang yang ingin menjadi orang kaya dan hebat. Namun, dalam diri Anda terdapat keyakinan bahwa uang itu jahat, sumber perpecahan keluarga, dan sumber segala konflik, maka Anda tidak akan bisa mendapatkan keinginan tersebut. Pasalnya, keyakinan atau mindset Anda tidak sejalan dengan keinginan Anda.
Karena itu, jika Anda ingin masuk dalam politik dan berkompetisi dalam pesta demokrasi, Anda harus memasukkan mindset bahwa politik itu baik. Kenapa politik itu baik? Karena dengan politik, Anda bisa membantu lebih banyak orang. Anda juga bisa mendorong kebijakan publik yang bisa menyejahterakan masyarakat.
“Mindset seperti inilah yang paling penting sebelum Anda memutuskan untuk masuk ke dunia politik,” imbuhnya.
Kedua, memiliki knowledge set yang tepat. Seorang pengacara bisa menjadi lawyer yang andal karena ia mempelajari secara dalam ilmu hukum. Seorang akuntan yang hebat juga mendalami ilmu akuntansi.
Begitu juga dengan politisi. Bila Anda ingin menjadi politisi, Anda harus mempelajari pengetahuan yang tepat untuk menjadi politisi yang baik, sukses, dan hebat.
Di antara pengetahuan yang tepat bagi politisi, kata Adhi, adalah memetakkan daerah pemilihan; mengetahui konstituen; memunculkan personal branding yang tepat; membuat target, visi-misi dan program yang mendorong orang-orang untuk memilih Anda.
“Itu semua knowledge yang dibutuhkan kalau Anda ingin maju ke dalam kontestasi pemilu,” katanya.
Kata Adhi, pengetahuan seperti ini juga dibutuhkan mereka yang telah duduk di kursi legislatif atau kepala daerah.
“Tidak cukup dengan knowledge pada saat Anda kemarin maju dan duduk. Karena knowledge ini terus berkembang pesat, strategi juga terus diperbarui, sehingga jangan pernah berhenti untuk belajar mendapatkan knowledge yang tepat,” urainya.
Ketiga, mempunyai skill set yang tepat. Skill set adalah kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan setiap orang untuk bisa menjadi seorang politisi.
Adhi mengatakan, tugas Anda yang bertarung di Pileg dan Pilkada tak hanya memenangkan kontestasi tersebut. Tetapi Anda juga harus menjadi legislator dan kepala daerah yang hebat.
Salah satu skill set yang dibutuhkan politisi adalah public speaking. Pasalnya, sebagai pejabat publik, kegiatan berpidato adalah kegiatan paling penting yang harus dimiliki pejabat.
“Anda berbicara di depan publik, Anda menyuarakan apa yang Anda inginkan atau pesan apa yang dibawa oleh masyarakat Anda, itu melalui public speaking,” katanya.
Public speaking dibutuhkan pada saat Anda berbicara di depan masyarakat, sidang di legislatif, dan momen-momen penting lainnya yang berkaitan dengan tugas Anda.
“Artinya, public speaking menjadi penting. Karena setiap saat Anda menjadi sorotan kamera dan publik. Jadi, perilaku Anda, kata-kata Anda, bagaimana Anda mengucapkannya, itu menjadi sangat penting,” sebutnya.
Keempat, memiliki tools set yang efektif dan efisien. Tools set adalah alat-alat yang akan mempermudah Anda dalam menjalankan kegiatan Anda.
Adhi mencontohkan, pada saat Anda memutuskan maju sebagai anggota legislatif atau kepala daerah, Anda tidak hanya berhubungan dengan segelintir orang.
Anda juga akan berhadapan dengan relawan yang berjumlah puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang. Anda pun akan berhubungan dengan pendukung Anda yang jumlahnya tak sedikit.
Tools set tersebut bisa berbentuk sistem, aplikasi, dan software yang akan menata langkah-langkah Anda untuk mencapai tujuan Anda.
Ia juga mencontohkan, dalam kampanye digital, Anda membutuhkan pengetahuan terkait pembicaraan yang muncul di masyarakat. Misalnya, masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) Anda membutuhkan infrastruktur jalan, jembatan, dan irigasi yang lebih baik.
Anda dapat menjadikan data tersebut sebagai bahan untuk menyusun visi-misi dan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Dapil Anda.
“Jangan sesuai keinginan Anda. Di lingkungan masyarakat seperti itu, Anda tawarkan misalnya fasilitas pendidikan, beasiswa, atau misalnya alat-alat untuk bertani, mungkin mereka enggak membutuhkan itu. Yang lebih mereka butuhkan adalah infrastruktur,” katanya.
Karena itu, Anda membutuhkan aplikasi untuk memudahkan langkah Anda dalam melakukan kampanye secara efektif.
Kelima, Anda membutuhkan dana atau uang. Uang diperlukan karena sistem demokrasi dengan pola terbuka saat ini memungkinkan bagi setiap orang melakukan berbagai upaya untuk meyakinkan masyarakat.
Uang juga dibutuhkan untuk kampanye di media sosial, media daring, media elektronik, media tradisional, dan kunjungan-kunjungan di masyarakat. “Itu semua membutuhkan uang,” katanya.
Calon legislatif bermodal minim bisa memenangkan kontestasi demokrasi di Indonesia. Tetapi, calon wakil rakyat dengan modal yang cukup mempunyai peluang yang lebih besar untuk menang.
“Oleh karena itu, Anda harus siapkan dana. Dananya berapa yang Anda persiapkan? Yang penting cukup. Tiap daerah kan cukupnya beda-beda. Dilihat dari besarnya daerah, populasinya, APBD-nya, natural resource di daerah tersebut, dan lain sebagainya,” jelas Adhi.
Penggunaan dana dalam pencalonan, lanjut dia, membutuhkan manajemen yang tepat. Pasalnya, bila Anda mempunyai uang yang melimpah, tetapi Anda menerapkan strategi yang tidak benar serta tak membangun tim sukses dengan baik, maka uang dengan jumlah berapa pun akan terbuang sia-sia. “Dan Anda tidak akan terpilih,” pungkasnya. (*)