BERITAALTERNATIF.COM – Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kukar, Muslik merespons persoalan kekeringan akibat cuaca panas ekstrem yang terjadi di Kukar dalam satu bulan terakhir.
Kata dia, hampir seluruh daerah di Kukar merasakan dampak akibat cuaca panas ini.
Para nelayan dan pembudidaya di daerah Hulu Kukar juga merasakan dampak akibat kekeringan.
Selain itu, para pembudidaya ikan di Loa Kulu juga terpaksa untuk memindahkan keramba miliknya ke tengah sungai akibat kondisi air yang semakin surut.
Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim dan Balai Karantina Kelas 3 di Balikpapan untuk mengatasi dampak yang dialami oleh pembudidaya ikan dan nelayan di Kukar.
“Di beberapa kesempatan masyarakat pembudidaya itu sudah mengeluh terkait kondisi ini,” kata Muslik, pada Jumat (11/8/2023).
Akibat kekeringan itu, Muslik menyebutkan para pembudidaya juga terpaksa menjual ikan sebelum waktu panen. Meski dengan harga yang cukup murah, hal itu dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar akibat kekeringan.
Kata Muslik sebagian besar ikan budidaya masyarakat terserang penyakit. Tidak sedikit juga yang mengalami kematian.
Agar tidak membawa dampak krisis ekonomi di masyarakat, ia berharap kondisi ini tidak berlangsung lama.
“Kita berharap hujan segera turun agar kondisi kembali normal, karena banyak masyarakat yang bergantung hidup pada aktivitas budidaya dan menangkap ikan. Mudah-mudahan mereka masih bisa bertahan malau hasilnya tidak seperti musim sebelumnya,” tutupnya. (mt/rh)