BERITAALTERNATIF.COM – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Slamet Hadiraharjo menjelaskan bahwa pihak swasta tertarik mengelola sejumlah obyek wisata di Kukar.
Namun, kata dia, pihak swasta akan mengelola destinasi wisata yang saat ini dikelola oleh Dispar Kukar setelah melakukan berbagai perhitungan dan pertimbangan, dari segi keuntungan bisnis hingga skema kerja sama dengan pemerintah daerah.
Selain itu, lanjut Slamet, pihak swasta akan memikirkan berbagai biaya yang akan dikeluarkan untuk mengelola obyek wisata milik Pemkab Kukar.
Pertimbangan lain yakni rentang waktu pengembalian modal (break even point) hingga waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan saat mereka mengelola obyek wisata di Kukar.
Kata dia, tak sedikit pengusaha yang mengincar Pulau Kumala. Pasalnya, obyek wisata yang berlokasi di bagian barat Kota Tenggarong tersebut sangat strategis.
“Meskipun di sisi lain ada kekurangan-kekurangannya, tapi saya optimis karena Pulau Kumala itu mempunyai kharisma tersendiri,” jelasnya kepada awak media di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar pada Kamis (13/10/2022).
Wahana yang tersedia di Pulau Kumala diakui oleh Slamet masih sangat terbatas. Namun, ia meyakini obyek wisata yang dibangun mulai tahun 2000 tersebut memiliki para pengunjung yang cukup banyak.
Umumnya, mereka berasal dari kabupaten/kota di Kaltim. “Tahun 2023 saya yakin pasti akan berdatangan wisatawan ke Pulau Kumala,” ujarnya.
Untuk mengembangkan Pulau Kumala, Slamet mengatakan, pihaknya telah membangun kerja sama dengan Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong.
Dengan luas lahan yang mencapai 86 hektare, dia berpendapat bahwa Pulau Kumala bisa dimaksimalkan oleh mahasiswa-mahasiswa Unikarta untuk dijadikan lokasi penelitian di bidang pertanian.
Ia juga mendorong Unikarta berperan aktif dalam pemeliharaan Pulau Kumala. “Kemarin saya coba komunikasi dengan kawan-kawan di Unikarta supaya ambil bagian di pemeliharaan. Minimal ada lahan yang bisa dikelola oleh Unikarta,” terangnya. (adv/um)