BERITAALTERNATIF.COM – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) resmi mendapatkan akreditasi Baik Sekali.
Akreditasi tersebut didapatkan Fisipol Unikarta setelah melewati rangkaian kegiatan asesmen lapangan dari BAN-PT.
Asesmen lapangan merupakan salah satu tahapan dalam proses akreditasi perguruan tinggi yang bertujuan untuk melakukan verifikasi, validasi, dan klarifikasi terhadap data dan informasi yang tertulis dalam Laporan Evaluasi Diri (LED).
Dalam wawancara bersama awak media ini pada Kamis (24/10/2014) kemarin, Dekan Fisipol Unikarta Zulkifli menyampaikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan asesmen lapangan sejak satu tahun lalu.
“Satu tahun sebelum masa berakhir akreditasi itu kami sudah melakukan proses yang harus kami lakukan dengan melengkapi berbagai macam indikatornya,” ungkap dia.
Beberapa indikator tersebut meliputi proses belajar mengajar hingga tridharma perguruan tinggi yang dijalankan Fisipol Unikarta.
Ia menyebut kegiatan ini menjadi bahan penilaian yang penting, bukan hanya terhadap fakultas, tetapi juga mahasiswa yang merupakan lulusan fakultas tersebut.
Namun, di balik keberhasilan mereka, terdapat beberapa catatan penting, termasuk jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu, sehingga aturan terkait kelulusan mahasiswa Fisipol Unikarta akan semakin diperketat.
Proses penilaian akreditasi ini tidak lagi menggunakan asesmen lapangan, tetapi secara otomatis berkas-berkas yang menjadi indikator penilaian yang dikirimkan melalui Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) yang dikembangkan oleh Badan Akreditasi BAN-PT. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proses akreditasi perguruan tinggi.
“Ke depan juga kita bukan lagi asesmen lapangan, tapi otomasi berkas-berkas yang memang menjadi indikator penilaian itu. Nah, itu nanti akan langsung dinilai oleh mesin, bukan lagi asesmen lapangan,” terangnya.
Akreditasi Baik Sekali yang didapatkan Fisipol Unikarta diharapkannya bisa meningkatkan jumlah mahasiswa serta memberikan jaminan kepada mahasiswa yang lulus dari fakultas tersebut, sehingga bisa menggunakan ijazah mereka saat bekerja, baik sebagai pegawai swasta maupun aparatur negara.
Salah satu program yang akan segera dijalankan oleh Fisipol Unikarta adalah program pertukaran mahasiswa dan pembentukan program studi baru yang akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat ini.
Hal ini merupakan salah satu bentuk dukungan fakultas terhadap mahasiswa guna mempersiapkan mereka sebagai sumber daya yang dibutuhkan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kalau prodi-nya mungkin kita akan menyesuaikan dengan kondisi kekiniannya, termasuk dengan adanya IKN,” sebutnya.
Selain itu, banyak pertimbangan terkait pembentukan program studi baru ini, termasuk dosen-dosen berkompeten sesuai bidang mereka yang akan mengisi perkuliahan.
Zulkifli merasa puas dengan hasil yang didapatkan Fisipol Unikarta, sebab sedari awal akreditasi Baik Sekali sudah menjadi target mereka, mengingat keterbatasan jumlah dosen yang bergelar doktor di Fisipol Unikarta.
“Hasil yang didapatkan saat ini sesuai dengan usaha dan waktu yang dikorbankan,” lanjutnya.
Selain itu, saat visitasi yang dilakukan BAN-PT, hanya tersisa beberapa hal yang harus dipenuhi untuk bisa mencapai akreditasi Unggul, termasuk di dalamnya keberadaan laboratorium sosial.
“Kemarin juga pada saat visitasi, asesor yang menyampaikan, kalau kami itu ada dua lagi lektor kepala dan satu lab sosial itu bisa Unggul,” ungkapnya.
Lab sosial yang dimaksudnya merupakan lab yang berada di bawah naungan fakultas yang akan melakukan kajian, penelitian, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan tridrama perguruan tinggi.
“Misalnya pemerintah daerah punya masalah ini, kita buat kajiannya atau kita tawarkan. Jadi, mencoba menggodok masalah sosial yang menjadi kendala pemerintah daerah dan masyarakat,” jelasnya.
Ia berharap selama lima tahun ke depan Fisipol Unikarta akan mendapatkan akreditasi Unggul. Pihaknya akan terus berbenah untuk mencapai target tersebut.
“Ke depannya kita targetkan untuk mendapatkan akreditasi Unggul,” tutupnya. (*)
Penulis: Hanna
Editor: Ufqil Mubin