BERITAALTERNATIF.COM – Cabang Olahraga (Cabor) Pencak Silat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menorehkan prestasi mencengangkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim tahun 2022 yang dihelat di Kabupaten Berau.
Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kukar Siswo Cahyono mengaku bangga dengan Cabor Pencak Silat Kukar karena berhasil meraih juara umum di Porprov Kaltim tahun 2022.
“Walaupun bukan di kandangnya, karena tuan rumahnya Berau, pencak silat kita bisa juara umum,” ungkap Siswo kepada beritaalternatif.com pada Rabu (7/11/2022) malam.
Prestasi ini merupakan torehan kedua pada tahun ini yang diraih Cabor Pencak Silat setelah meraih peringat juara umum di Popda Kaltim yang dihelat di Kabupaten Paser.
“Selisih satu bulan saja kita bisa mengawinkan gelar ini. Di Popda itu kelasnya untuk pelajar. Sedangkan di Porprov ini kelasnya provinsi,” terangnya.
“Ini suatu prestasi yang membanggakan bagi Kukar karena kita membawa dan mengharumkan nama daerah. Atlet yang kita tandingkan itu benar-benar asli putra daerah. Enggak ada atlet dari luar,” lanjutnya.
Seleksi Berjenjang
Siswo menguraikan, sebelum mengikuti ajang Porprov Kaltim di Berau, atlet pencak silat Kukar telah melalui seleksi yang sangat ketat.
Proses seleksi, sambung dia, dilakukan lewat berbagai ajang dari tingkat kecamatan hingga kabupaten. “Jadi, prosesnya lumayan panjang,” terangnya.
Porprov merupakan ajang empat tahunan di Bumi Mulawarman. Pada tahun 2014 dan 2018, Cabor Pencak Silat Kukar hanya menempati posisi runner up. Kala itu, Kota Samarinda menjadi juara umum sebanyak dua kali berturut-turut.
“Baru kali ini kita menempati posisi juara umum dalam 12 tahun terakhir. Kalau 2010 itu Bontang yang juara umum,” ujarnya.
Torehan prestasi Cabor Pencak Silat Kukar ini diraih dengan berbagai persiapan yang sangat matang. Siswo mengaku mengambil berbagai langkah selama memimpin IPSI Kukar. Salah satunya, memperkuat kepengurusan organisasi tersebut.
Selain itu, ia beserta pengurusnya meningkatkan kapasitas pelatih dan pembinaan prestasi atlet. “Itu dilakukan dari tataran paling bawah. Misalnya tataran perguruan,” ungkapnya.
Bentuknya, IPSI Kukar mengadakan pertandingan antar perguruan pencak silat dan antar kecamatan. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memperkuat jaringan atlet yang dibangun dari kelas bawah.
Siswo mengungkapkan bahwa proses untuk meraih juara umum digapai dengan persiapan yang cukup panjang. IPSI Kukar melakukan seleksi dari usia dini, pra remaja, remaja, hingga kelas dewasa.
Menurut dia, pencak silat merupakan olahraga khas Indonesia, yang kerap menyumbangkan emas dalam berbagai ajang internasional.
“Penyumbang emas terbanyak kan biasanya dari silat. Nah, makanya silat itu kompetisinya juga luar biasa di Indonesia. Begitu juga di Kaltim, karena semua kabupaten/kota juga melakukan pembinaan yang selektif untuk atlet-atlet mereka,” terangnya.
Wakil Ketua DPRD Kukar ini menerangkan bahwa pencak silat terdiri dari berbagai perguruan. Hal ini berbeda dengan karate dan taekwondo yang umumnya hanya terdiri dari satu perguruan.
Sementara dalam pencak silat, setiap perguruan memiliki perbedaan karakter dan kekhasan tersendiri. “Masing-masing perguruan itu beda,” katanya.
Ikhtiar Jangka Panjang
Siswo mengaku Cabor Pencak Silat Kukar akan terus berupaya mempertahankan gelar juara umum di Porprov Kaltim. Selain itu, pihaknya juga akan berusaha secara maksimal untuk meraih prestasi di tingkat nasional.
Langkahnya, IPSI Kukar akan melakukan pembinaan terhadap para atlet pencak silat. “Khususnya untuk atlet-atlet yang sudah punya nama atau yang sudah juara. Secara rutin kita akan melakukan pembinaan prestasi itu,” ujarnya.
Para atlet berprestasi juga akan mengikuti pelatihan secara rutin pasca Porprov Kaltim tahun 2022. Pasalnya, mereka akan menghadapi Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) dan PON.
Atlet-atlet pencak silat Kukar yang telah menyumbangkan medali emas di Porprov Kaltim tahun ini, sambung dia, tak memiliki jaminan untuk mewakili Kaltim di Pra PON dan PON 2023.
“Karena nanti mereka akan melalui seleksi kembali. Seleksi nanti akan diikutkan runner up bahkan yang urutan ketiga. Artinya, mereka juga harus bekerja keras untuk mempersiapkan diri,” tegasnya.
“Mereka harus menjaga prestasi itu. Jangan sampai nanti mereka sudah juara satu, tapi secara prestasi mereka turun, porsi latihan mereka berkurang, ya secara otomatis kan diseleksi kembali bisa kalah,” lanjutnya.
Penghargaan untuk Atlet
Para atlet pencak silat Kukar yang berprestasi di berbagai ajang kabupaten, provinsi, hingga nasional mendapatkan banyak “keuntungan”.
Siswo menegaskan bahwa atlet pencak silat yang berprestasi tak semata mendapatkan penghargaan dalam bentuk uang.
“Tetapi yang paling utama adalah kebanggaan dan nama baik. Kan banyak atlet kita yang berprestasi, baik kelas daerah maupun nasional, mereka mau masuk ke mana-mana itu jadi prioritas,” ucapnya.
Ia mencontohkan atlet pencak silat berprestasi yang diberikan “tempat khusus” dalam seleksi anggota kepolisian dan TNI. Mereka hanya bermodal prestasi di berbagai ajang daerah dan nasional.
“Mereka mau masuk tentara atau akademi kepolisian, itu ada semacam jalur prestasi. Nah, itu kan kebanggaan bagi mereka. Mereka punya peluang sendiri ketika mereka berprestasi,” jelasnya.
“Belum lagi ketika mereka masuk sekolah dan perguruan tinggi. Tentunya ada pertimbangan tertentu untuk mereka bisa diterima di situ lewat prestasinya mereka,” sambungnya.
Meski begitu, kata Siswo, atlet pencak silat berprestasi tetap membutuhkan penghargaan dari pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten.
Sebelum diberangkat ke Porprov Kaltim tahun 2022, Bupati Kukar Edi Damansyah berjanji akan memberikan bonus kepada para atlet yang mengharumkan nama daerah.
Siswo pun berharap janji tersebut dapat diwujudkan oleh Bupati. “Karena itu menjadi motivasi tersendiri agar mereka bisa lebih berprestasi ke depan,” pungkasnya. (um)