Oleh: Saiful Chaniago*
Lahir dan dibesarkan dalam kesederhanaan kehidupan. Demikianlah Bahlil Lahadalia menjalani kehidupan dan perjuangannya, guna mempertegas eksistensi dirinya dalam percaturan politik nasional, hingga saat ini dipercaya sebagai salah satu menteri pada Kabinet Indonesia Maju pada kepemimpinan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia.
Perjuangan yang tidak serta-merta seperti membalikkan telapak tangan. Perjuangan Bahlil diibaratkan seperti tokoh-tokoh dunia seperti Barack Obama dan Abraham Lincoln, yang memiliki kehidupan di masa kecilnya tidak seberuntung anak-anak lainnya yang mempunyai fasilitas kehidupan yang cukup mewah.
Obama dan Lincoln memilik masa kecil kurang lebih sama seperti Bahlil. Kondisi kehidupan keluarga yang rapuh secara ekonomi memaksa mereka untuk senantiasa berjuang guna mempertegas eksistensi dirinya sebagai sebaik-baiknya manusia di bumi.
Perjuangan yang tidak mengenal lelah, bahkan mengabaikan rasa malu serta hinaan dari orang lain. Demikianlah, perjuangan yang ditunaikan dengan ikhlas oleh Bahlil. Keikhlasan yang dimilikinya dalam perjuangan telah memastikan pembentukan karakter serta jati diri terbaiknya dalam semua aspek kepemimpinan.
Optimalisasi karakter dan jati diri terbaik yang dimiliki oleh Bahlil, lewat proses perjuangan yang sangat panjang, meniscayakan semua rakyat Indonesia mengenalinya dengan sangat dekat. Walaupun mungkin hanya sebatas mendengar namanya.
Saat ini, Bahlil tidak saja dikenal sebagai seorang pejabat Indonesia, tapi ia senantiasa dikenal dan didekati oleh seluruh lapisan rakyat Indonesia. Dia dikenal sebagai tokoh muda yang senantiasa sederhana dan selalu komunikatif dengan siapa saja rakyat yang berjumpa dengannya di ruang apa saja dan di tempat mana saja.
Kesederhanaan Bahlil dalam melayani rakyat Indonesia, tentunya menurut saya, harus menjadi simbol kepemimpinan Indonesia masa depan. Kepemimpinan Indonesia masa depan tidak saja diberikan kepada mereka yang telah berada pada kehidupan terbaik sejak lahir, tapi harus juga mengakomodasi anak kampung yang telah mempertegas nilai terbaik atas eksistensi dirinya terhadap kepentingan berbangsa dan bernegara, alias kepemimpinan yang memiliki nilai kesederhanaan seperti yang diterapkan Bahlil. (*Wakil Ketua Umum DPP KNPI)